Advertisement
Program Pemerintah Salah Sasaran, Pemilik Warung Makan Dapat Kartu Tani
Advertisement
Distribusi kartu tani di Gunungkidul masih ditemukan tidak tepat sasaran.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Sedikitnya 80.000 kartu tani sudah dibagikan ke masyarakat di Gunungkidul. Namun dalam penyerahan itu ditemukan pembagian kartu yang tidak tepat sasaran. Ini lantaran warga yang bukan petani ikut mendapatkan kartu tersebut.
Advertisement
Pembagian kartu tani yang diduga tidak tepat sasaran terdapat di Dusun Nglorog, Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar. Di dusun ini terdapat 120 Kepala Keluarga dan kesemuanya mendapatkan kartu tani, tanpa melihat status pekerjaan yang dimiliki warga.
Kepala Dusun Nglorog, Kuncoro tidak menampik adanya pembagian kartu tani yang salah sasaran. Menurut dia, tidak semua penerima kartu merupakan petani karena ada yang berkerja sebagai pemilik warung makan. Selain itu, penerima kartu ada juga yang merangkap pekerjaan seperti petani dan buruh bangunan atau pekerjaan lainnya. “Kalau jumlah yang tidak tepat sasaran kurang hapal. Yang jelas ada seorang warga yang bekerja sebagai pedagang, tapi mendapatkan kartu tani,” kata Kuncoro kepada Harianjogja.com, Rabu (7/2/2018).
Menurut dia, adanya pembagian kartu tani yang tidak tepat sasaran bisa dilihat seluruh warga di Dusun Nglorog yang berjumlah 120 KK semua mendapatan kartu itu. Padahal lanjut, Kuncoro tidak semua warga bermata pencaharian sebagai petani. “Kalau lebih jelasnya bisa tanya ke ketua kelompok tani, Pak Sumadi. Yang jelas, pemberian kartu tani yang tak tepat sasaran ada karena pemilik warung makan yang menerima kartu itu masih saudara saya,” ujarnya.
Kepala Desa Bendung, Kecamatan Semin Didik Rubiyanto mengakui proses pembagian kartu tani di Desa Bendung sudah dilaksanakan. Namun demikian, ia tidak menampik masih ada petani yang belum mendapatkan karena masih dalam proses pengurusan. “Sudah mulai didistribusikan,” katanya.
Disinggung mengenai pembagian kartu yang kurang tepat sasaran, Didik mengaku belum menemukan hal tersebut. Namun demikian, di dalam prosesnya, ia tidak menampik ada warga yang tidak murni petani mendapatkan kartu tani. “Kartu itu ada yang diberikan kepada petani yang juga memiliki warung kecil. Tapi unit usaha yang dimiliki masih kecil sehingga dirasa masih pantas mendapatkan bantuan,” kata Didik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Curi 3 Kotak Amal dan Sangkar Burung, Dua Pria di Bantul Diamankan Polisi
- Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY Gagalkan Penyelundupan Sabu-Sabu Cair
- Pemkot Jogja Alihkan Pengelolaan Cadangan Beras dari PT Taru Martani ke Foodstation XT Square
- Wiyos Santoso, Ni Made dan Aris Eko Masuk Tiga Besar Kandidat Sekda DIY
- Prestasi ORI DIY, Selesaikan 177 Laporan Selama Semester I 2025, Paling Banyak Soal Isu Pendidikan
Advertisement
Advertisement