Advertisement
Pembangunan di Kawasan Bedah Menoreh Mengecewakan, Hasto Meradang
Advertisement
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo meninjau kawasan Bedah Menoreh, Rabu (7/2/2018) pagi
Harianjogja.com, KULONPROGO-Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo meninjau kawasan Bedah Menoreh, Rabu (7/2/2018) pagi. Dari kunjungan tersebut, Hasto menyampaikan kekecewaannya terhadap proyek pembangunan pusat oleh-oleh dan tempat istirahat, di belakang Pasar Plono.
Advertisement
Hasil kunjungannya itu, ia berencana memanggil Kepala Dinas Pariwisata dan Penjabat Pembuat Komitmen proyek pembangunan untuk meminta laporan detail rencana teknis (Detail Engineering Design/DED) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Menurut dia, proyek tersebut dimulai saat dirinya tidak lagi menjabat sebagai Bupati pada 2017, sehingga diperkirakan ada pengawasan yang kurang rinci, teliti dalam mengawal DED serta RAB. Hasto mengatakan, sampai hari ini, dirinya belum mendapat laporan DED dan RAB proyek pendukung pariwisata Kebun Nglinggo-Tritis itu.
"Saya menunda kemarahan saya dulu, sampai saya melihat RAB dan DED. Kemudian saya cocokan dengan hasil meninjau lokasi saat ini," terangnya, Rabu (7/2/2018).
Ia juga sudah meminta kepada kepala bidang OPD yang menangani proyek, agar DED dan RAB dialokasikan membangun gardu pandang, tempat istirahat, gapura dan lokasi parkir.
Jajarannya menyebut tidak melakukan evaluasi dengan cara mengecek semua satu per satu ke lapangan. Melainkan peninjauan ulang memilah-milah yang sesuai dan tidak sesuai dalam pelaksanaan proyek.
Ditanyai perihal bentuk kekecewaan atas proyek tersebut, ia mencontohkan lokasi pasar. Menurut dia, sebelum lengser, ia memiliki gagasan agar posisi Pasar Plono diturunkan atau lebih rendah, sehingga jarak pasar dengan jalan tidak terlalu tinggi.
Tetapi, ide tersebut belum dilaksanakan dan belum diturunkan. Namun demikian untuk merumuskan solusi, ia akan mendiskusikan kembali karena area itu sudah terlanjur dibangun.
Selain itu, lokasi parkir pusat oleh-oleh dan tempat istirahat yang tidak sesuai harapan. Awalnya ia ingin parkir berada di ketinggian yang lebih rendah agar bus besar tidak kesulitan masuk area parkir. Selain itu, pasar dan lokasi parkir menghadap ke arah depan. Tapi realisasinya, bangunan justru membelakangi pemandangan perbukitan menoreh yang keindahannya seharusnya bisa dinikmati pengunjung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
Advertisement
Advertisement