Advertisement

Banyak Bangunan Talut di Jogja Berusia Tua dan Kelebihan Beban

Sekar Langit Nariswari
Kamis, 08 Februari 2018 - 08:55 WIB
Nina Atmasari
Banyak Bangunan Talut di Jogja Berusia Tua dan Kelebihan Beban

Advertisement

Sejumlah talut di kawasan perkotaan dinilai sudah lanjut usia dan kelebihan beban

Harianjogja.com, SLEMAN-Sejumlah talut di kawasan perkotaan dinilai sudah lanjut usia dan kelebihan beban. Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) berencana melakukan perbaikan dengan melakukan penanaman rumput di talut tersebut.

Advertisement

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BWWSO), Tri Bayu Aji mengatakan hampir semua talut yang ada di DIY sudah berusia tua. Pihaknya sendiri berusaha melakukan revitalisasi setiap tahunnya.

Hanya saja, untuk areal perkotaan diakuinya memang memiliki kesulitan tersendiri. Banyak bangunan saat ini sudah berdiri di atas talutnya sehingga menambah beban talut.

"Sudah bangunan semua di atas talut itu, jadi bebannya nambah, jadi bukannya tidak mau memperbaiki, tata kota sekarang juga menambah masalah," katanya dikonfirmasi Harianjogja.com, Selasa (5/2/2018).

Dalam perjalanan waktu, bangunan yang berada di sempadan sungai itu semakin maju hinga mendekati bibir sungai. Sebagai solusi atas kondisi ini, BBWSSO tahun ini akan menanami talud di wilayah perkotaan dengan rumput untuk menekan potensi longsor.

Tri menguraikan jika penanaman rumput akan coba dilakukan tahun ini. Meski tidak ada jenis tertentu yang akan ditanam, diperkirakan rumput jenis akar wangi bisa digunakan untuk tujuan ini.

Sebagai tahapan awal, talut di wilayah Kali Code akan dicoba diperkuat dengan rumput ini. Dikatakan jika rumput dinilai opsi yang lebih baik dibandingkan memperkuat talut dengan pemasangan batu.

Pasalnya, pemasangan batu untuk mencegah longsoran membutuhkan jangkar yang jauh ke dalam tanah. Hal ini sulit dilakukan karena luasan lahan dan kedalaman tanah di sekitar talut tersebut terbatas. "Dipasangi batu itu cuma terlihat kokoh padahal enggak," katanya.

Setidaknya perlu digali tanah sedalam bermeter-meter secara horizontal sebagai jangkar batu talut tersebut. Faktanya, biasanya pemasangan batu hanya digali tanah sedalam 20 sentimeter.

Aki Lukman Nur Hakim, Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kota Jogja mengatakan memang banyak talut di wilayah perkotaan yang membutuhkan perbaikan. Selama ini, pihaknya melakukan perbaikan dan penguatan talud sebatas dengan beton bertulang, batu kali, ataupun pemasangan bronjong.

Opsi penanaman pohon atau rumput memang belum pernah dilakukan oleh Pemkot Jogja. Sebabnya ada sejumlah bangunan di atas talut terkait sehingga penanaman dianggap tidak memungkinkan.

"Ada juga beberapa daerah yang bronjong enggak bisa, tertentu, ada pula yang perpaduan tapi untuk penanaman memang belum pernah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement