Advertisement
Buku sebagai Pendorong Kesejahteraan Masyarakat

Advertisement
Dari membaca masyarakat menjadi berkarya
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kesejahteraan masyarakat diharapkan bisa meningkat dengan mendekatkan buku atau perpustakaan kepada masyarakat. Hal itu disampaikan dalam bedah buku Rancang Bangun Bisnis dan Pengelolaan BUMDesa di Desa Hargomulyo, Gedangsari, Kamis (8/3/2018).
Advertisement
Kasubid Deposit dan Pengolahan Bahan Perpustakaan, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY Muhammad Rosyid Budiman berharap dengan kegiatan bedah buku tersebut semakin meningkatkan minat baca masyarakat. Masyarakat juga dapat terinspirasi dari bacaannya.
“Ini adalah upaya mendekatkan buku atau perpustakaan di tengah masyarakat. Harapannya, dari membaca masyarakat menjadi berkarya, sehingga ekonomi masyarakat juga meningkat nantinyadan indeks kemiskinan berkurang,” katanya Kamis (8/3/2018).
Sangat perlu perpustakaan menjangkau ke desa-desa. Selain acara bedah buku, juga didukung dengan berbagai program, mulai dari perpustakaan keliling, perpustakaan paket buku, dan buku-buku elektronik yang dapat diakses melalui ponsel pintar.
Terkait kegiatan bedah buku sendiri, Rosyid mengatakan akan dilaksanakan di 48 desa lainnya, dengan menyesuaikan kebutuhan masyarakat yang ada di desa. “Kalau di sini karena belum ada BUMDesa maka materi bedah buku yang mengulas itu, nanti beda lagi ketika pada desa yang potensi perikanan atau peternakan. Jadi menyesuaikan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Kepala Desa Hargomulyo, Gedangsari, Sumaryanta menyambut baik kegiatan ini. Dia berharap dengan kegiatan itu dapat menjadi langkah awal desa membentuk BUMDesa. “Saya harap dapat membantu masyarakat desa ini dengan adanya kegiatan ini, karena saat ini banyak masyarakat yang sebenarnya memiliki potensi usaha namun takut jika rugi atau semacamnya. Harapannya BUMDesa dapat mewadahi,” ujarnya.
Dia berharap potensi yang ada di desanya yakni wisata, kerajinan, dan potensi lainnya semakin terangkat dengan adanya BUMDesa.
Salah satu pembedah buku dari Institute Research Empowerment (IRE Yogyakarta), Sugeng Yulianto mengatakan banyak hal dapat dipelajari dalam buku tersebut. “Dalam buku ini dapat kita pelajari bagaimana memulai BUMDes. Mulai dari perencanaan, mengelola, hingga bagaimana mengelola keuangan jika sudah berkembang,” katanya.
Dia mengatakan, BUMDesa sangat penting untuk membantu pemerintah dalam pengelolaan aset untuk kemaslahatan bersama. "Juga membantu pemerintah memperbaiki pelayanan publik dan serta secara tidak langsung membantu mengatasi masalah seperti bencana kekurangan air, pendidikan, dan lain sebagainya, papar dia.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa (DP3AKBPMD) Gunungkidul Sujoko mengatakan, BUMDesa ada peluang semakin berkembang yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita dorong terus potensi yang ada di BUMDesa walaupun memang kenyataan di lapangan terkadang ada beberapa kendala dari desa mulai dari SDM dan lain sebagainya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement