Advertisement

3 Jembatan Gantung Akan Dibangun di Gunungkidul

David Kurniawan
Kamis, 15 Maret 2018 - 06:20 WIB
Nina Atmasari
3 Jembatan Gantung Akan Dibangun di Gunungkidul

Advertisement

Pemkab Gunungkidul akan mendapatkan bantuan untuk pembangunan tiga jembatan gantung

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL - Pemkab Gunungkidul akan mendapatkan bantuan untuk pembangunan tiga jembatan gantung yang rusak akibat banjir bandang yang terjadi pada akhir November 2017 lalu.

Advertisement

Ketiga jembatan gantung ini meliputi Jelok, Desa Beji, Patuk; Wonolagi, Desa Ngleri, Playen dan Mojorejo, Desa Katongan, Nglipar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Eddy Praptono mengatakan pembangunan tiga jembatan gantung telah diprogramkan oleh pemerintah pusat.

Ditargetkan pembangunan itu selesai sebelum akhir tahun. “Kami sudah dapatkan informasinya dan tinggal rencana pembangunan sudah ditindaklanjuti,” katanya kepada wartawan, Rabu (18/3/2018).

Menurut dia, tindaklanjut yang dilakukan pemkab dengan melakukan kajian lingkungan dengan menyiapkan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). Untuk penyusunan dokumen ini, DPUPRKP sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup.

“Dokumen ini penting karena sebagai salah satu syarat untuk pembangunan. Mudah-mudahan itu bisa cepat selesai sehingga pembangunan bisa segera dilaksanakan,” ungkapnya.

Menurut dia, pembangunan jembatan baru ini konstruksinya sama seperti dengan bangunan sebelum rusak diterjang banjir. Rencanya tiga jembatan gantung bantuan dari Pemerintah Pusat ini meliputi dari Jembatan Jelok; Jembatan Wonolagi dan Jembatan Mojorejo, Jeruklegi di Katongan Nglipar.

“Pembangunan ini ditarget selesai sebelum akhir tahun. Jadi untuk itu, kami juga akan mempercepat penyusunan dokumen UKL-UPL sebagai salah satu syarat untuk pembangunan,” katanya.

Salah seorang warga Dusun Jelok, Beji, Patuk, Sukri mengatakan, rusaknya jembatan akibat terjangan banjir bandang di akhir tahun lalu membuat aktivitas warga belum sepenuhnya normal.

Hal ini terjadi karena jembatan yang rusak belum juga diperbaiki hingga sekarang. Akibatnya, lanjut dia, untuk beraktivitas warga harus memutar menggunakan jalan yang lebih jauh.

“Untuk beraktivitas, warga juga menyediakan perahu untuk penyeberangan. Hanya saja, saat terjadi banjir maka perahu akan diistirahatkan,” kata Sukri.

Dia pun hanya bisa berharap kerusakan jembatan bisa segera diperbaiki sehingga aktivitas warga kembali normal. Untuk pembangunan sendiri, Sukri tidak meminta yang muluk-muluk karena yang terpenting pembangunan bisa dilaksanakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement