Advertisement

Wisman Ogah Kembali ke DIY Gara-Gara Ini

Holy Kartika Nurwigati
Minggu, 06 Mei 2018 - 10:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Wisman Ogah Kembali ke DIY Gara-Gara Ini Pelancong menikmati suasana kawasan untuk pedestrian Malioboro, Yogyakarta yang lengang seperti terlihat pada Senin (29/05/2017). - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Destinasi Jogja masih belum menawarkan banyak pilihan atraksi wisata. Hal itu dinilai menjadi salah satu alasan kurangnya minat wisatawan asal mancanegara enggan kembali melancong ke DIY.

Menanggapi fenomena DIY yang tak terlalu berkesan bagi wisatawan mancanegara, Ketua Asita DIY Udhi Sudiyanto mengungkapkan, mungkin perlu ada yang harus dibenahi dari destinasi yang selama ini dimiliki DIY.

Advertisement

"Harus menjadi pembelajaran, di mana masalah yang sebenarnya. Bisa jadi pelayanannya atau kemasan objek wisatanya," ujar Udhi kepada Harianjogja.com, Sabtu (5/5/2018).

Seluruh stakeholder dan pemangku pariwisata, kata dia, mesti duduk bersama guna menganalisa persoalan tersebut. Udhi berharap ada kajian khusus untuk melihat alasan wisman enggan kembali ke DIY.

Wisman, kata Udhi, sekarang lebih menyulai hal-hal yang bersifat experience. Dengan pengalaman mereka akan lebih mendalami arti sebuah perjalanan, karena mereka merasakan, melakukan, dan menikmati pengalaman tersebut. Misalnya dengan belajar menari, belajar gamelan, belajar membatik, memasak dan lain-lain.

"Nah hal ini perlu dikaji bersama, apakah hal-hal yang bersifat pengalaman di DIY masih kurang.
Di sisi lain, destinasi DIY bila dibandingkan dengan Bali, DIY merupakan destinasi yang tidak murah," jelas Udhi.

Upaya untuk terus membranding, perlu dilakukan oleh semua pihak. Branding tidak bisa dilakukan secara parsial. Udhi menambahkan banyak hal yang bisa dilakukan, terutama jika kembali ke budaya sebagai ciri khas DIY untuk menarik wisatawan.

"Sekarang ini kami akan mencoba secara bersama-sama untuk membuat standard sebuah destinasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Berharap bisa menjadi standard baku," papar Udhi.

Sementara itu, Ketua PHRI DIY, Istidjab M. Danunagoro mengatakan DIY perlu memperbanyak atraksi seni dan hiburan. Terutama hiburan malam, karena potensi tersebut yang dapat menarik wisatawan mancanegara.

"Karena di Bali, banyak atraksi yang ditawarkan. Bahkan tidak hanya di wisata alamnya, tetapi juga budaya dan atraksi hiburan yang banyak dicari oleh wisman," ungkap Istidjab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Laode Syarif Nilai Kasus Aswad Sulaiman Tak Layak SP3

Laode Syarif Nilai Kasus Aswad Sulaiman Tak Layak SP3

News
| Minggu, 28 Desember 2025, 12:57 WIB

Advertisement

Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting

Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting

Wisata
| Sabtu, 27 Desember 2025, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement