Advertisement
Pasar Termegah di DIY Resmi Beroperasi

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Pasar Prambanan Desa Bokoharjo, Prambanan diresmikan pada Rabu(9/5/2018) setelah sebelumnya ribuan pedagang memboyong barang dagangan mereka. Revitalisasi pasar tradisional yang diklaim termegah di DIY itu merupakan bagian dari target revitalisasi enam pasar di 2017.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman Tri Endah Yitnani mengatakan pada saat pengundian atau pada tahap pertama sudah ada 1.760 pedagang yang akan menempati Pasar Prambanan. Revitalisasi Pasar Prambanan membutuhkan dana sekitar dana Rp24 miliar.
Advertisement
Pasar Prambanan masuk pada target revitalisasi enam pasar di 2017. Enam pasar yang sudah direvitalisasi yaitu Pasar Tegalsari, Pasar Kalasan, Pasar Gentan, Pasar Sleman Unit I, Pasar Klitikan dan Pasar Prambanan. Sementara tahun ini pun revitalisasi ditargetkan menyasar enam pasar, yaitu Pasar Turi, Pasar Gendol, Pasar Wonosari, Pasar Cebongan, Pasar Hewan Godean, dan Pasar Unggas Prambanan.
"Pasar Prambanan ini masuk pada target revitalisasi pasar di 2017. Program tersebut menggunakan dana APBN, APBD DIY dan APBD Sleman," jelas Tri Endah pada saat peresmian. Rincian total dana dari pembangunan enam enam pasar tersebut mencapai Rp176 miliar, meliputi APBD Sleman Rp127 miliar , APBD DIY Rp17 miliar dan untuk pembebasan tanah Rp32 miliar.
Endah mengatakan, jenis komoditas yang ada di Pasar Prambanan dibagi ke dalam empat lantai. Untuk lantai satu komoditas yang dijual adalah komoditas kering, seperti pakaian, konveksi, aksesoris, konter HP, emas, spare part. Sedangkan lantai dua yang dijual adalah barang-barang seperti sayur-sayur, buah, daging, dan bumbu-bumbu.
Di lantai tiga, jenis barang yang dijual adalah borongan atau grosir. Sedangkan lantai empat akan diisi pasar kerajian dan cenderamata. "Intinya pedagang lama semua akan tertampung di Pasar Prambanan yang baru ini," ujar Tri Endah.
Bupati Sleman Sri Purnomo berharap Pasar Prambanan setelah direvitalisasi akan menjadi lebih kondusif dan bersih sehingga mampu menarik pembeli dan memberikan keuntungan lebih bagi para pedagang. "Keberadaan pasar tradisional di wilayah Sleman harus terus diupayakan, dipertahankan, dan dikembangkan," ungkap Sri Purnomo yang juga ikut meresmikan Pasar Prambanan.
Menurut Sri Purnomo bagi masyarakat Sleman, pasar tradisional tidak hanya dipakai sebagai tempat transaksi belanja saja, namun pasar digunakan juga untuk menjajakan hasil produksi masyarakat dan melakukan interaksi sosial.
"Saya berpesan kepada semua pihak, baik pembeli, pedagang, dan masyarakat untuk merawat pasar ini, sehingga senantiasa bersih dan sehat," katanya.
Pasar Prambanan disebut-sebut sebagai pasar tradisional termegah di DIY. Selain bangunannya lebih besar, layaknya pasar modern, pasa ini juga dilengkapi sarana seperti lift.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus Korupsi Sritex, Kejagung Periksa 2 Komisaris Bank Jateng
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- SPMB SMP Bantul: Siswa yang Gagal, Masih Bisa Ikut Daftar Jalur Domisili Wilayah
- Satlantas Polresta Sleman Limpahkan 139 Sepeda Motor Barang Bukti Tilang ke Kejari Sleman
- Bawaslu Bantul Lakukan Pengawasan Proses Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan
- Tular Nalar Summit 2025, Wadah Berkumpulnya Elemen Peduli Literasi Digital
- Perbaikan dan Pembangunan 600 Km Jalan di Bantul Ditargetkan Kelar dalam Lima Tahun
Advertisement
Advertisement