Advertisement

9 Tahun Belum Bisa Bicara, Cahyo Minim Perhatian

Ujang Hasanudin
Senin, 28 Mei 2018 - 09:10 WIB
Laila Rochmatin
9 Tahun Belum Bisa Bicara, Cahyo Minim Perhatian Warzanah dan cucunya, Cahyo Agung Wibowo. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Usianya sudah sembilan tahun, tetapi Cahyo Agung Wibowo belum bisa bicara. Jalannya masih merangkak, bahkan untuk makanpun masih harus disuap. Cahyo tinggal bersama neneknya Warzanah, yang berusia 58 tahun di Dusun Kedung Buweng RT004, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul. Warzanah merupakan salah satu keluarga miskin di dusun tersebut. Ia tercatat sebagai penerima bantuan beras sejahtera (rastra).

Warzanah tinggal berdua bersama Cahyo di rumah sederhana dengan dinding kayu dan lantai tanpa keramik. Dalam bangunan berdimensi sekitar 7 x 9 meter itu, listrik hanya digunakan untuk menghidupkan lampu dan mengisi daya telepon genggam yang baru dibelinya bebrapa hari lalu. Tidak ada televisi atau benda elektronik lainnya.

Sehari-hari Warzanah berjualan serbuk daun kelor sebagai obat yang ia racik sendiri. Obat itu ia pasok ke warung-warung. Tiap hari Minggu ia mencari penghasilan tambahan dengan berjualan minuman di kompleks Makam Raja Mataram Imogiri.

Selama Ramadan ini, ia yang ditinggal suaminya setahun lalu itu juga harus mencari penghasilan tambahan dengan berjualan pecel sayur di Pasar Imogiri. Setiap hari Warzanah berjalan kaki saat berjualan. "Kadang naik ojek," kata Warzanah di rumahnya, Jumat (25/5/2018).

Warzanah sebenarnya punya lima orang anak, tetapi empat anaknya sudah menikah dan tinggal mandiri jauh dari rumahnya. Seorang anak yang belum menikah juga bekerja di luar kota dan jarang pulang.

Warzanah tidak khawatir dengan kondisi hidupnya. Namun ia khawatir dengan kesehatan cucunya, Cahyo, yang sering ia tinggalkan sendiri ketika ia harus mencari uang.

Cahyo merupakan cucu dari anak kedua, Agung Sedayu dan menantunya Rusmiyati yang kini tidak jelas keberadaannya. Cahyo ditinggalkan begitu saja oleh kedua orang tuanya ketika anak itu berusia lima tahun. "Anak saya kabur meninggalkan surat. Katanya mau mencari nakah di Jakarta dan berjanji akan mengirimkan uang untuk biaya Cahyo," kata Warzanah.

Namun janji yang disampaikan melalui sepucuk surat itu tidak direalisasikan. Warzanah mulai benci dengan anak keduanya itu, karena telah menelantarkan darah dagingnya. Tidak hanya itu, Warzanah juga tidak habis pikir anaknya tega membebani ibunya sendiri yang sudah berusia lebih dari setengah abad.

Dengan segala keterbatasan, Warzanah akhirnya mulai terbiasa dengan cucunya itu. Namun Warzanah bingung dengan kondisi cucunya yang hingga kini belum dapat berjalan dan berbicara. Untuk makan juga harus disuapi karena jarinya tidak bisa menggenggam benda. "Kalau mau makan atau minum tandanya menangis, kalau sudah disuapi diam," ucap dia.

Ia sempat membawa Cahyo ke rumah sakit, tetapi hingga kini belum mendapat kepastian sakit apa yang dialami cucunya tersebut. Warzanah berencana membawa lagi cucunya ke rumah sakit tetapi belum ada dana yang cukup.

Ketua RT004 Kedung Buweng Irwan Rudianto mengatakan Warzanah termasuk keluarga miskin. Janda lima anak itu juga harus terbebani mengurus cucunya yang butuh perawatan ekstra. Irwan mengaku warga sekitar juga tidak tahu kelainan yang diderita Cahyo.

Pihaknya hanya bisa membantu mempermudah proses pengurusan surat-surat agar Warzanah dapat mengakses berbagai bantuan, termasuk bantuan pengobatan bagi Cahyo. Belum lama, Cahyo dapat akta kelahiran. "Bantuan pengobatan baru sekadarnya dari per orangan, kalau dari pemerintah belum ada," ujar Irwan.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

63 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Telah Ditemukan

63 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Telah Ditemukan

News
| Selasa, 07 Oktober 2025, 11:57 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement