MERAPI WASPADA: Kandang Sementara untuk Ribuan Ternak Disiapkan

Fahmi Ahmad Burhan

Rabu, 30 Mei 2018 - 10:25 WIB

Budi Cahyana

MERAPI WASPADA: Kandang Sementara untuk Ribuan Ternak Disiapkan

Petani mengamati keindahan Gunung Merapi dari areal persawahan di Wukirsari, Sleman, Selasa (22/5/2018). - Harian Jogja/Desi Suryanto

Harianjogja.com, SLEMAN—Beberapa tempat disiapkan untuk menampung hewan ternak milik penduduk lereng Merapi yang mengungsi.

Selter untuk ternak merupakan persoalan penting karena dalam erupsi Merapi 2010, beberapa warga enggan dievakuasi lantaran khawatir dengan ternak yang merupakan tabungan ekonomi mereka. Pemilik ternak bahkan bolak-balik pengungsian dan rumah mereka untuk merawat hewan peliharaan meski ada ancaman dari Merapi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengatakan ada beberapa selter penampungan ternak. Lapangan Jabalkat, Desa Wukirsari akan dipakai sebagai kandang sementara ternak penduduk di Kecamatan Cangkringan. Adapun Lapangan Ledok Lempong, Desa Wonokerto, Turi, untuk ternak warga di sekitar Kecamatan Turi.

“Kalau aktivitas Gunung Merapi meningkat, baru kami akan tentukan beberapa lokasi lagi, jadi akan lebih banyak,” kata Makwan, Selasa (29/5/2018).

Menurut dia, di lereng Merapi yang masuk wilayah Sleman, terdapat sekitar 4.000 sapi dan kambing yang harus dievakuasi jika ada perintah mengungsi. Makwan mengharapkan warga tidak panik sehingga menjual ternak mereka dengan murah agar tak rugi karena pemerintah bakal menyediakan kandang sementara. Ini berbeda dengan 2010 lalu. Kala itu, belum ada selter yang disiapkan untuk menampung ribuan ternak dari lereng Merapi.

Meski sudah ada selter ternak, sejumlah warga tetap khawatir sehingga menjual peliharaan mereka. Darjo, penduduk Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Cangkringan, mengatakan, sebagian warga di Dusun Kalitengah Lor sudah menjual sapinya setelah erupsi meletus secara freatik pada Senin (21/5). Warga masih trauma dengan erupsi 2010. “Ketika itu semua sapi habis,” kata dia.

Warga Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Cangkringan lainnya Supri mengatakan sebagian warga sudah menjual sapi, tetapi kebanyakan menitipkan ternaknya ke beberapa saudara yang tinggal di wilayah lebih aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News