Advertisement
Waduh, Ada Indikasi Pungli di Salah Satu SMP Negeri di Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Jogja menemukan adanya sekolah yang mulai melakukan pungutan di suatu SMP Negeri di Sleman.
Anggota FORPI Kota Jogja Baharuddin Kamba mengatakan, SMP tersebut menarik biaya Rp500.000 untuk keperluan air minum, map dokumen, dan pentas seni perpisahan. "Ini [formulir pembayaran] juga tidak ada cap sekolahnya. Apakah ini salah satu modus untuk tidak bekerja sama dengan dinas apa gimana?" kata Kamba, Senin (9/7/2018).
Advertisement
Dalam hal ini, Kamba mengatakan, dirinya adalah seorang wali murid.
Kamba mengatakan saat dia meminta rincian biaya, dia tidak diberikan rinciannya. "Untuk masalah air mineral kan sudah ada galonnya. Map dokumen kan gratis. Pentas seni dan tutup tahun kan untuk kelas tiga. Kenapa dibebankan pada siswa baru?" kata dia.
Selain itu, Kamba mengatakan sekolah membebani biaya bahan seragam hingga Rp1,030 juta. Padahal secara aturan, sekolah tidak boleh memperjual-belikan seragam.
Kepala Ombudsman RI (ORI) DIY Budhi Masturi mengatakan, hal tersebut masih akan dilakukan kajian lebih lanjut di lapangan. ORI DIY telah menerjunkan tim verifikasi lapangan ke sekolah tersebut dibantu dengan dinas terkait.
Lebih jauh, Budhi memaparkan perbedaan pungutan dan sumbangan yang sedang dikritisi ORI DIY. "Pungutan dengan sumbangan bedanya apa? Kami sendiri mengkritisi hal itu [Permendikbud nomor 4]. Jika ada angka dan ditentukan tenggat waktu bayarnya, maka itu pungutan. Jika tidak ditentukan, itu sumbangan. Tapi definisi itu ada kelemahannya," kata Budhi.
Budhi mengatakan pungutan juga dapat didefinisikan sebagai hal yang dilakukan tanpa ada dasar dan legalitas oleh orang yang tidak berwenang. Seperti pada kasus di SMP negeri di Sleman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hari Warisan Dunia Tekankan Peran Anak Muda sebagai Pelestari Warisan Budaya Berkelanjutan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Kamis 18 April 2024
- Pilkada 2024, KPU Jogja Gandeng Disdukcapil Memastikan Akurasi Data Pemilih
- Baznas Kota Jogja Luncrukan Madrasah Al-Quran bagi Difabel Tuna Netra
- Disnakertrans DIY Mengklaim Kepatuhan Perusahaan Bayar THR Meningkat
- Dinkes DIY Mewaspadai Sebaran Flu Singapura
Advertisement
Advertisement