Advertisement
12 Kaveling Lapak Sekaten Belum Laku Disewa
Ilustrasi PMPS Sekaten. - Harian Jogja/Desi Suryanto
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Dari 514 kaveling stan yang disediakan, saat ini tinggal 12 kaveling saja yang belum laku disewa Panitia Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) 2018 masih menawarkan kaveling tersebut kepada masyarakat jika ingin berpartisipasi merayakan even tahunan itu.
Kepala Seksi Pengendalian dan Pengawasan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jogja Evi Wahyuni mengatakan masih tersisa 12 kaveling dari 514 kaveling lahan yang disewakan untuk PMPS. "Kami masih menawarkan dan menjual sisa kaveling yang belum laku," katanya kepada Harianjogja.com, Jumat (2/11/2018).
Advertisement
Menurut Evi, mayoritas pendaftar yang menyewa lahan di PMPS merupakan pedagang kuliner, permainan dan fesyen. Ada juga pedagang yang menawarkan berbagai jenis dagangan lainnya. Para pendaftaran melunasi biaya sewa selama 10 hari pertama penyelenggaraan PMPS. “Yang berbeda tahun ini adalah bentuk tenda Pemerintah Kota. Tahun ini berupa dua buah tenda rooder. Satu untuk instansi, satu lagi untuk Forkom UMKM," katanya.
Kegiatan PMPS dibuka secara resmi pada Jumat (2/11/2018) dan berakhir pada 19 November. Sejumlah aturan harus dipenuhi di antaranya, pedagang tidak boleh melakukan penggalian, menggunakan semen atau cor sebagai pembatas stan, dan bangunan tidak melebihi lebar kaveling yang sudah disewa. Khusus untuk stan kuliner harus menyediakan tempat sampah dan dilarang membuang limbah di area PMPS.
BACA JUGA
“Khusus untuk stan permainan, kami minta melakukan konsultasi dengan petugas yang sudah ditunjuk Dinas PUP ESDM DIY sebelum membangun stan,” katanya.
Faktor keamanan, ketertiban dan kebersihan stan selama penyelenggaraan PMPS, lanjut Evi, menjadi tanggung jawab penyewa. Misalnya, menyediakan alat pemadam kebakaran ringan dan mengutamakan toleransi dengan penyewa di sekelilingnya. “Untuk pembayaran sewa lahan, kami bekerja sama dengan BPD DIY. Kami juga membuka loket di lokasi pendaftaran agar memudahkan penyewa,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Balita Gunungkidul Alami Stunting di Semester I 2025
- Kasus Anak Tertimpa Kentongan di Kulonprogo Masuk Tahap Penyelidikan
- Mitigasi Bencana, Kawasan Ramai Pengunjung di Sleman Dipetakan
- Dosen UGM Bentuk Kader Tatak untuk Bantu Penyintas Kanker Payudara
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Senin 27 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement





