Advertisement
Pertama Kali Digelar, Matra Award 2018 Berikan Penghargaan Bagi Kriya Muda
Sebanyak 12 finalis yang lolos ke tahap berikutnya untuk memperebutkan empat kategori lomba Matra Award 2018, Rabu (21/11/2018). - Harian Jogja/Rahmat Jiwandono
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Matra Award 2018 adalah kompetisi kriya yang ditujukan bagi perupa muda untuk menjaring karya, bakat terbaik, dan melihat pencapaian-pencapaian-pencapaian estetik-artistik dalam perkembangan seni rupa kontemporer Indonesia.
Pengertian kriya secara komprehensif bukan semata pada disiplin ilmu seni, Matra Award memungkinkan munculnya karya-karya seni dengan pendekatan konsep craftmanship yang kuat, serta kontekstual dengan dinamika sosial masyarakat.
Advertisement
Acara ini merupakan acara pertama penghargaan bagi para kriya muda. Sebanyak 32 orang telah lolos penjurian dari 130 karya seni yang sudah dikirimkan dari seluruh Indonesia. Acara digelar di Pendhapa Art Space, Tegal Krapyak, Panggungharjo, Sewon, Bantul pada Rabu (21/11/2018).
Ketua Pelaksana acara Matra Award 2018, Rosanto Bima Pratama mengatakan setelah terpilih 32 orang lalu akan disaring lagi menjadi 12 orang. Sebanyak 12 orang tersebut kemudian akan melakukan presentasi tentang karya mereka. Nantinya akan ada empat kategori yang bisa diperebutkan.
"Kategorinya adalah karya kriya terbaik, juara lokal konten, juara karya inovasi dan kreasi, dan juara karya favorit," kata dia.
Tema yang dilombakan adalah dimensi resonansi. Dimensi fisik sebuah karya seni tidak dapat dilepaskan dari konsep, pilihan material, dan proses pembuatan karya si seniman.
Tiga orang dewan juri Matra Award 2018 adalah Sudjud Dartanto, Satya Brahmantya, dan Dunadi. Para juri akan menilai karya dari kesesuaian tema, konsep karya, dan keunikannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Kokam DIY Dibekukan, Ini Sejarah Pembentukan Kokam dan Lokasi Markas Pertamanya
Sempat Terkendala Jaringan sejak Senin, Layanan Adminduk di Gunungkidul Kini Kembali Normal
Jogja sedang Terik-teriknya, Pakar Kesehatan UGM Minta Waspadai Penyakit Ini
Nyaris Pecahkan Rekor Kasus Terbanyak, Segini Jumlah Penderita Leptospirosis di Gunungkidul
Advertisement
Akhir Pekan Ini, 700 Lampion Akan Diterbangkan dari Gumuk Pasir Parangtritis
Hujan Belum Turun, BPBD Gunungkidul Ajukan Perpanjangan Tanggap Darurat Kekeringan
5 Warga Bantul Tewas Diduga Usai Tenggak Miras Oplosan
Sejarah UGM Disebut Kampus Biru
Karnaval Budaya Perayaan HUT Kota Jogja, Pelajar Sekaligus Belajar Pengembangan Karakter
Advertisement
Pemilu 24024, Guru ASN di DIY Diminta Menjaga Netralitas
Jadwal Terbaru! Lokasi SIM Keliling Bulan Oktober 2023 di Kota Jogja
Bupati Sleman Kustini Canangkan Kawasan Pertanian Padi Sehat
Pagi Ini Jalanan Kota Padat Merayap, Anak Sekolah Ikut Karnaval Budaya Rayakan HUT Jogja
Produk Oleh-Oleh Diuji Laboratorium untuk Jamin Pangan Pariwisata Sehat
Advertisement
Pemkab Bantul Minta UMKM Tak Takut Ajukan Pinjaman ke Bank
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Penutupan Selokan Mataram, Dinas Pertanian DIY Berupaya Minimalkan Dampak
- Agar Penonton Menikmati Pertunjukan, Wayang Jogja Night Carnival Hadirkan Tribun Berbayar
- Jadwal Lengkap Bus Damri, Rabu 4 Oktober 2023
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja Solo Rabu 4 Oktober 2023, Berangkat dari Stasiun Tugu
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA Xpress Rabu 4 Oktober 2023
Advertisement
Advertisement
