Advertisement
Gelar Baksos, Pendukung Paslon Jokowi Bantah untuk Arahkan Pemilih

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Para Alumni UGM Pendukung Paslon Capres Jokowi-Amin akan menggelar bakti sosial (Baksos) di Joglo Mbah Mono Jalan Palagan km 12 Dukuh Gondanglutung, Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Sabtu (15/12/2018). Mereka membantah baksos sebagai kampanye bermuatan politis.
Koordinator Alumni UGM Pendukung Jokowi-Amin Budi Setiyono mengatakan baksos digelar untuk 300 orang penerima PKH. Mereka berkesempatan membeli paket sembako dengan harga murah. "Paket sembako yang kami sediakan berupa minyak goreng, beras dan gula. Nilainya Rp45.000 dijual Rp15.000," katanya kepada wartawan, Jumat (14/12/2018).
Advertisement
Dia memastikan, peserta baksos diperuntukkan untuk 300 kupon yang dibagikan ke masyarakat. Untuk memastikan peserta yang benar-benar berhak, pihaknya telah meminta rekomendasi Dukuh agar sembako yang dibagikan tepat sasaran. “Kami sediakan 300 sembako untuk keluarga penerima PKH dan sudah koordinasi dengan dukuh serta perangkat desa setempat,” ungkapnya.
Tak hanya membagikan sembako saja, tim alumni UGM tersebut juga menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi 300 orang di padukuhan itu. Warga akan diperiksa oleh dokter dan beberapa tenaga kesehatan, mulai cek penimbangan berat badan, tensi, gula darah hingga asam urat.
"Ada juga pengobatan serta edukasi kesehatan, semuanya gratis,” katanya.
Budi mengungkap agenda baksos tersebut tidak mengarahkan masyarakat untuk memilih salah satu pihak dalam hal ini khususnya Jokowi-Amin. Kegiatan tersebut digelar untuk menampilkan suasana guyub dan rukun. Pasalnya, belakangan ini banyak elemen masyarakat yang terpecah termasuk di tubuh alumni UGM sendiri.
"Berbeda pilihan itu boleh tapi tidak perlu chaos, tidak perlu menjelekkan satu dan yang lainnya. Kami justru menggelorakan semangat guyub di masyarakat,” katanya.
Menurutnya, Pemilu merupakan pesta demokrasi, maka Alumni UGM Pendukung Jokowi-Amin mengajak semua pihak untuk berkompetisi secara fair, berkampanye menggunakan data bukan hayalan dan selalu membuat masyarakat senang dan gembira.
"Kami pasti lakukan sosialisasi dengan data dan tidak melakukan pembohongan demi meraih suatu target. Kami yakinkan masyarakat dengan data yang valid bukan hanya berdasar katanya,"ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
Advertisement