Advertisement
HASIL PENELITIAN: UII Kembangkan Minyak Atsiri

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Turut berupaya mengembangkan teknologi khususnya Kimia, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UII menggelar diskusi Empoweing Women in Chemistry: A Global Networking Event, Selasa (12/2/2019).
Kepala Jurusan Kimia UII Is Fatimah mengungkapkan ada dua hal yang dibahas dalam diskusi ini, yakni minyak atsiri dan pemanfaatan limbah kulit kerang.
Advertisement
Dikatakan Fatimah, minyak atsiri sangat potensial untuk dikembangkan baik untuk keperluan praktis seperti parfum, sabun dan lain sebagainya. Ke depan minyak ini juga bisa dikembangkan untuk antibakteri. “Pemanfaatan komponen minyak atsiri untuk pengembangan teknologi bahan pangan dan obat baru,” kata Fatimah di sela-sela acara, Selasa.
Fatimah menilai meski minyak atsiri memiliki potensi yang besar tetapi saat ini belum banyak pengembangan karena banyak tantangan di Indonesia. Oleh karena itu, UII mencoba mengembangkan dengan berbagai peralatan pendukung.
“Misal kami mengekstrak tanaman dari satu kilogram [kg] tanaman, mungkin hanya jadi 2-3 mm, jadi butuh orang yang sangat telaten. Saat ini masih jarang, karena itu sangat mahal,” kata dia.
UII juga tengah mengembangkan pemanfaatan limbah kulit kerang dengan fotokatalis untuk mendegradasi limbah zat warna. Arahnya ke depan di arahkan ke industri batik untuk mengatasi permasalahan limbah.
Della Fahrani, salah satu narasumber yang focus membahas limbah kerang mengatakan penelitian dilakukan karena melihat banyaknya limbah yang belum terolah secara baik oleh industri. “Kulit kerang ini diharapkan dapat mendegradasi limbah,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- PGRI Sleman Berharap Ada Bimtek Digitalisasi Pendidikan
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
Advertisement
Advertisement