Advertisement
Minta HP yang Disita Dikembalikan, Siswa SMKN3 Jogja Kepalkan Tinju & Dorong Guru
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perilaku seorang siswa SMKN 3 Jogja yang mendorong gurunya sambil mengepalkan tinju menjadi viral di media sosial. Kejadian tersebut langsung diselesaikan pada Kamis (21/2/2019) secara kekeluargaan.
Kepala SMKN 3 Jogja Ujang Sabri menjelaskan tidak ada kekerasan dan ancaman baik dari siswa maupun guru dalam peristiwa yang terhadi pada Rabu (20/2/2010) pagi itu. Menurut Ujang Sabri, siswa berinisial OS, yang duduk di kelas X Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (KR) Otomotif ingin merebut ponsel yang disita oleh gurunya, Sujiyanto.
Advertisement
“Aksi itu terjadi sebelum digelar ulangan. Guru masuk dan mendapati OS pegang ponsel. Ponsel kemudian diambil oleh guru yang kemudian meminta OS untuk duduk,” kata dia kepada wartawan.
Bukannya duduk, OS justru tetap meminta ponselnya dikembalikan. Kemudian dia mengepalkan tinjunya dan mendorong gurunya. Aksi tersebut kemudian direkam dan kemudian viral.
Namun, Ujang Sabri menegaskan video yang viral itu sudah keluar dari konteks. Pernyataan pers yang dirilis di akun Instagram SMKN3 Jogja bahkan menyebut perebutan ponsel itu dianggap lucu oleh siswa-siswa yang lain sehingga direkam.
“Karena OS berusaha merebut, guru tetap mempertahankan sembari memintanya untuk duduk. Jadi terlihat seperti dorong-dorongan. Tetapi perbuatan ini tetap tidak bisa dibenarkan. Tidak etis dilakukan oleh siswa kepada gurunya. Kami akan memberikan tindakan nanti,” kata Ujang Sabri.
Sujiyanto, guru yang menyita ponsel OS mengaku tidak menyadari kejadian tersebut direkam oleh salah seorang siswanya sehingga viral di dunia maya. Ponsel milik OS, kata Sujianto, diambil karena akan melaksanakan ulangan. Saat itu siswa dilarang membawa ponsel.
“Ada siswa lainnya yang ponselnya juga saya ambil. Cuma OS saja yang saat itu tidak terima dan minta dikembalikan. Saya minta dia untuk tetap duduk,” ujar dia..
OS kemudian malah mengambil tas ransel milik Sujiyanto untuk dibarter dengan ponselnya. Pada akhirnya, Ponsel tersebut diberikan dan OS tetap mengikuti ulangan.
“Saya berikan ponselnya, khawatir dengan isi tas itu. Ada laptop dan alat kerja lainnya. Saya sebenarnya sedikit geram, kesal. Tapi setelah ponsel saya berikan, dia duduk, ikut ulangan ya sudah selesai. Tidak ada apa-apa,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Rumah Tersangka Korupsi Timah Harvey Moeis Digeledah Kejagung, Sejumlah Kendaraan Mewah Disita
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
Advertisement
Advertisement