Hari Pertama Penyortiran, 7 Surat Suara Cacat Ditemukan

Harianjogja.com, SLEMAN—Sebanyak tujuh surat suara dalam kondisi cacat dan tidak sempurna. Surat suara cacat itu ditemukan saat KPU Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman memulai hari pertama penyortiran dan pelipatan surat suara.

Ketua KPU Sleman, Trapsi Haryadi mengatakan penyortiran dan pelipatan surat suara memang dimulai Rabu (20/3/2019) di Gor Pangukan, Sleman. Dari hasil penyortiran, kata dia, KPU Sleman menerima laporan adanya tujuh surat suara yang cacat. “Setelah mengecek aktivitas petugas pelipatan dan penyortiran surat suara, saya menerima laporan ada tujuh surat suara yang tidak sempurna,” kata Ketua KPU Sleman, Trapsi Haryadi, Rabu.

Kondisi tujuh surat suara yang cacat tersebut beragam. Mulai kusut, adanya bercak, hingga dalam kondisi ukuran kertas yang lebih besar. “Surat suara tersebut akan dikelompokkan dan tidak digunakan untuk proses pencoblosan,” ucap Trapsi.

Disinggung soal apa yang akan dilakukan terhadap surat suara yang cacat itu, Trapsi mengaku akan menunggu proses pelipatan dan penyortiran selesai. Barulah setelah itu, KPU Sleman kemudian mencatat total surat suara yang rusak ke dalam berita acara dan melaporkannya ke KPU RI. “Nantinya juga akan dilakukan pemusnahan sesuai prosedur,” ujar dia.

Lebih jauh, kata Trapsi, proses pelipatan dan penyortiran surat suara tersebut ditarget selesai dalam sepuluh hari ke depan dengan melibatkan 352 tenaga pekerja yang bekerja sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Setiap harinya, kat adia, ada sekitar 400 ribu surat suara yang dilipat. “Untuk total surat suara, sesuai UU kami menerima sesuai jumlah DPT plus dua persen, yakni sebanyak 3.950.510 surat suara yang terbagi untuk Pemilihan Presiden (Pilpres), anggota DPD RI, anggota DPR RI, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten,” kata Trapsi.

Salah seorang tenaga pekerja pelipatan dan penyortiran surat suara, Angen Lasmini, mengaku surat suara yang dilipat pada pemilihan umum tahun ini lebih mudah dibanding surat suara pemilu sebelumnya. “Saya sudah pernah ikut melipat tahun sebelumnya, yang ini lebih gampang untuk dilipat karena sudah ada garisnya,” ujar warga Desa Triharjo, Sleman ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News