Advertisement

Alat Berat Diterjunan untuk Menimbun Bangkai Ikan di Laguna Trisik

Jalu Rahman Dewantara
Rabu, 12 Juni 2019 - 22:47 WIB
Nina Atmasari
 Alat Berat Diterjunan untuk Menimbun Bangkai Ikan di Laguna Trisik Anggota Kelompok Budidaya Bandeng Jaya dan sebuah ekskavator sedang melakukan proses penimbunan bangkai ikan di Laguna Pantai Trisik, Kecamatan Galur, Rabu (12/6/2019). - Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Ribuan ikan yang mati di Laguna Pantai Trisik, Kecamatan Galur, akhirnya dikuburkan pada Rabu (12/6/2019) pagi. Langkah ini dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit yang berasal dari bangkai ikan.

Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo, Sugiharto mengatakan, keberadan bangkai ikan dikhawatirkan memunculkan lalat pembawa penyakit. Jika dibiarkan lalat-lalat ini bisa sampai ke permukiman warga yang tak jauh dari laguna.

Advertisement

"Dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan masyarakat, ini juga untuk mengurangi bau yang ditimbulkan bangkai ikan," kata Sugiharto, di sela-sela proses penguburan bangkai ikan di Laguna Pantai Trisik, Kecamatan Galur, Rabu pagi.

Proses penguburan bangkai yang telah membusuk ini dibantu sebuah ekskavator dan sejumlah anggota Kelompok Budidaya Bandeng Jaya. Alat berat itu menggali beberapa lubang di tepi barat laguna. Sementara para anggota kelompok menyisir bangkai ikan dari tengah laguna ke dekat ekskavator. Kemudian ikan dimasukkan ke dalam lubang dan ditimbun material pasir. Karena menggunakan bantuan alat, proses itu diperkirakan dapat selesai hari ini juga.

Sugiharto mengatakan setelah proses ini rampung, pihaknya akan berkomunikasi dengan para petambak untuk mencari solusi ihwal pengelolaan limbah tambak yang diduga mencemari laguna. Kemungkinan aktivitas pembuangan limbah bakal diberhentikan sementara waktu hingga air di laguna kembali bersih.

"Nanti akan kami komunikasikan, apakah pembuangan limbah akan sementara dihentikan atau tidak. Sebab tambak juga perlu membersihkan kolam dengan cara membuang limbah demi kesehatan udang," katanya.

Sejauh ini DKP masih sebatas mengimbau kepada para petambak agar tidak membuang limbah ke laguna. Petambak juga diminta membuat bak khusus penampung limbah. "Sebelum dibuang harus diolah dulu di dalam bak. Biar airnya netral dan tidak mencemari Laguna," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement