Advertisement
Fenomena Strawberry Moon Terlihat pada Rabu Malam
AFP via Getty Images
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Fenomena langka Strawberry Moon terlihat di langit, Rabu (11/6/2025) malam. Bulan purnama yang berwarna sedikit kemerah-merahan itu tampak bulat sempurna menggantung di langit malam.
Meski tidak semerah buah Strawberry seperti namanya, warna dominasi merah kekuning-kuningan ini terlihat sejak pukul 19.30 WIB.
Advertisement
BACA JUGA: Bupati Sleman Hormati Sabda Sri Sultan HB X Soal Penggunaan Stadion Maguwoharjo
Lalu apa itu fenomena Strawberry Moon atau Bulan Stroberi?
Dikutip dari BBC Sky at Night, setiap bulan purnama biasanya punya nama khas yang diambil dari fenomena alam yang biasa terjadi di bulan itu. Misalnya, bulan purnama di Februari disebut Bulan Salju karena bertepatan dengan musim salju.
Sementara itu, bulan purnama di bulan Juli disebut Bulan Rusa Jantan, karena masa rusa jantan mulai menumbuhkan tanduk baru mereka. Sementara untuk bulan Juni, bulan purnamanya dijuluki Bulan Stroberi. Hal ini dikarenakan di belahan Bumi utara dimulainya musim panen stroberi. Penamaan sendiri berasal dari masyarakat adat Amerika, khususnya suku Algonquin, yang menggunakan penamaan ini sebagai penanda awal musim stroberi liar.
Berbeda dengan Bulan Stroberi tahun sebelumnya, fenomena Bulan Stroberi kali ini cukup berbeda. Selain jadi bulan purnama yang rendah, ternyata posisinya juga jauh dari Matahari. Hal ini berkaitan dengan bentuk orbit Bumi yang bukan bulat sempurna, melainkan lonjong seperti telur.
Space melaporkan, kombinasi antara posisi musiman dan siklus lunar ini membuat Bulan Stroberi tahun ini menjadi bulan purnama terendah dalam hampir dua dekade. Fenomena serupa diperkirakan baru akan kembali terjadi pada tahun 2043.
Karena bulan purnama selalu terjadi ketika Bulan berada di sisi yang berlawanan dari Matahari, maka Bulan Stroberi tahun ini juga berada di posisi paling jauh dari Matahari.
Itulah yang membuatnya menjadi salah satu bulan purnama paling "terjauh" dalam setahun ini—baik secara posisi maupun waktu dari pusat tata surya kita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- 81.100 WNA Masuk ke DIY Sepanjang 2025, Lalu Lintas di YIA Meningkat
- Droping Air Bersih di Gunungkidul Dihentikan
- Penentuan UMK 2026, Survei KHL Sleman Hanya Dilakukan Semester II
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 30 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, 30 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement




