Advertisement

Petani Mulai Tanam Tembakau

Yogi Anugrah
Senin, 24 Juni 2019 - 02:47 WIB
Budi Cahyana
Petani Mulai Tanam Tembakau Seorang petani tembakau di Dusun Bulungasem, Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, Suparjo, merawat tanaman tembakau miliknya, Minggu (12/8 - 2018).Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Memasuki musim kemarau, sejumlah petani di Sleman mulai menanam tembakau yang tidak terlalu banyak membutuhkan air.

Salah satu petani tembakau di Dusun Plataran, Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, Wawan, mengaku biasanya ia sudah mulai menanam tembakau pada akhir Mei atau awal Juni. Namun, pada tahun ini, ia mulai menanam tembakau di akhir Juni.

Advertisement

“Bulan ini [Juni] sibuk berpuasa dan juga Lebaran, jadi baru mulai menanam beberapa hari lalu,” ungkapnya, Minggu (23/6/2019). Wawan menanam tembakau di lahan seluas empat hektare. Untuk satu hektare biasanya bisa menghasilkan enam sampai sembilan kuintal tembakau kering.

Menurut dia, gangguan cuaca merupakan salah satu kendala yang dihadapi para petani tembakau. Apalagi saat pengeringan hari pertama, mendung bisa sangat berpengaruh pada kualitas tembakau. Hama tidak terlalu menjadi kendala karena bisa dikendalikan.

Di Kalasan, kata dia, petani yang menanam tembakau mengalami penurunan jumlah dari tahun ke tahun karena jeleknya hasil panen sehingga banyak petani yang memilih menanam jenis tanaman lain. Selain hasil panen jelek, harga tembakau kurang menggembirakan. Untuk tembakau kualitas A, harga jualnya Rp15.000 sampai Rp20.000 per kilogram.

Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman Edi Sri Harmanto mengatakan  tahun ini luasan lahan tembakau di Sleman berkisar 477 hektare yang tersebar di Kecamatan Tempel, Seyegan, Ngaglik, Ngemplak dan Kalasan.

“Petani tembakau itu spesifik, jadi kalau tidak berpengalaman, mereka tidak berani. Untuk mengembangkan ke petani yang lain itu tidak mudah kalau untuk tembakau,” ucapnya. Biasanya, petani mulai menanam tembakau pada Mei hingga akhir Juni.

Edi menuturkan hasil panen tembakau sangat dipengaruhi oleh musim. “Sleman kualitas tembakaunya itu cukup bagus karena biasanya dipasok ke perusahaan-perusaahan rokok,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Raja Charles III Kembali Jalani Tugas Setelah Pengobatan Kanker

News
| Sabtu, 27 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement