Advertisement
Pemkab Kulonprogo Akuisisi Toko Modern, Tomira Bertambah Banyak
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemerintah Kabupaten Kulonprogo kembali mengakuisisi toko modern menjadi Toko Milik Rakyat (Tomira). Toko di Jl.Wahid Hasyim, Desa Bendungan, Kecamatan Wates, yang sebelumnya bernama Ligar Mart kini berubah menjadi Tomira.
Perubahan nama toko modern itu diresmikan pada Selasa (9/7/2019). Ligar Mart dinilai melanggar Peraturan Daerah No.11/2011 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional serta Penataan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.
Advertisement
Toko ini menyalahi aturan lantaran jarak lokasinya kurang dari satu kilometer dari Pasar Tradisional Bendungan. Karena itu, Ligar Mart lantas diakuisi oleh pemerintah daerah dengan sistem kerja sama bersama koperasi.
Koperasi yang ditunjuk mengelola toko ini yakni Koperasi Serba Usaha (KSU) BMT Giat. Lewat kerja sama ini, 80% anggota koperasi memiliki hak untuk bekerja di toko tersebut. “Total sudah ada 17 Tomira di Kulonprogo. Diharapkan lewat kerja sama dengan koperasi, produk lokal bisa tertampung dalam toko. Sesuai regulasi harus ada 20 persen produk lokal yang dijual,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo, Sri Harmintarti, di sela-sela peresmian Tomira, kemarin.
Pemilik Ligar Mart, Subardi, mengaku tak keberatan meski tokonya harus diakuisi. Sebab, dirinya masih ikut menjadi pengelola. Dia pun berharap lewat kerja sama dengan koperasi, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Mudah-mudahan dari sekarang hingga ke depan bisa menyejahterakan minimal Ligar Mart dan KSU BMT Giat karena tidak ada artinya jika kerja sama tidak saling mendukung. Mari saling mengisi, saling kerja sama,” katanya.
Harapan serupa disampaikan Ketua KSU BMT Giat, Akhid Masduqi. Dia turut menyampaikan terima kasih kepada Pemkab telah dipertemukan dengan Ligar Mart sehingga terjalin kerja sama ini. “Semoga dengan kerja sama ini, koperasi bisa maju ke depan. Manfaatnya lebih bisa diterima anggota dan masyarakat,” ujarnya.
Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo mengatakan dengan adanya Tomira, merupakan jalan tengah untuk mengawinkan kepentingan pengusaha dan rakyat. Dia menyatakan Kulonprogo tidak menutup adanya perdagangan modern namun Pemkab memang sudah berkomitmen melindungi pasar tradisional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 Maret 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 28 Maret 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Advertisement