Advertisement

Pasar Kangen Jogja Resmi Dibuka, Ini Isinya

Abdul Hamied Razak
Minggu, 14 Juli 2019 - 01:17 WIB
Bhekti Suryani
Pasar Kangen Jogja Resmi Dibuka, Ini Isinya Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Aris Eko Nugroho (kiri), saat mengunjungi salah satu stan di Pasar Kangen Jogja, Jumat (12/7/2019). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Pasar Kangen Jogja resmi dibuka Jumat (12/7/2019) hingga Sabtu (20/7/2019) mendatang di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Kegiatan ini terbuka bagi umum dan gratis setiap hari.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Aris Eko Nugroho, mengatakan seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini melibatkan banyak perajin, pelaku usaha kuliner hingga seniman. Selain menyajikan kuliner tempo dulu yang langka, banyak karya seni dan kerajinan yang unik dipasarkan di event ini. "Pada dasarnya, Pasar Kangen bagian dari nguri-uri kabudayaan yang sudah ada di Jogja," ujar Aris seusai membuka kegiatan Pasar Kangen di TBY, Jumat (12/7/2019).

Advertisement

Tahun ini, panitia menghadirkan 117 stan kuliner tradisional dan 93 stan barang kerajinan. Di sela-sela pengunjung bernostalgia dengan penganan tradisional, mereka juga akan dihibur dengan beragam pertunjukan kesenian tradisional. Total ada sekitar 32 kelompok seni yang tampil di panggung.

"Yang baru, panitia juga menyediakan sarana bermain bagi anak-anak. Ini untuk menambah kegiatan lebih semarak," katanya.

Menurut Aris, antusiasme masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan tersebut sangat tinggi. Sebanyak 215 stan yang ada berasal dari sekitar 1.500 pendaftar. Panitia kemudian menyaring dan memilih ragam usaha untuk mengisi stan yang disediakan. "Ini menunjukkan warga sangat antusias dengan Pasar Kangen. Meski jumlah stan terus ditambah, tapi tidak semua bisa masuk karena keterbatasan lahan," katanya.

Korlap Pasar Kangen Jogja, Wasdiyana, menambahkan konsep pasar ini memadukan antara kesenian tradisi dan kuliner tradisi yang ada di Jogja. Beberapa makanan tradisional dan otentik tempo dulu yang dihadirkan di antaranya getuk, lempeng juruh, geblek tempe, pepes, atau botok.

"Yang masuk ke sini harus memenuhi syarat. Makanan tradisional yang benar-benar memenuhi kriteria baik bahan, peralatan, maupun cara pembuatannya. Produk makanan kemasan dan franchise tidak bisa masuk," katanya.

Tak hanya menghadirkan makanan legendaris dan atraksi seni budaya, event ini menghadirkan kerajinan yang unik dan koleksi barang antik. Mengusung tema Ketahanan Pangan dan Kemandirian, Pasar Kangen menjadi wadah bagi masyarakat untuk membangun kesejahteraan bersama melalui pengoptimalan sumber daya alam yang ada.

Salah satu kekuatan pasar itu, kata dia, adalah relasi kemanusiaan yang begitu intim terbangun. Relasi antara pedagang dan pembeli bukan semata-mata transaksi ekonomi, tapi ada tegur sapa. "Spirit inilah yang coba kami hadirkan dalam Pasar Kangen ini," kata Wasdiyana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement