Advertisement

Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik

Ariq Fajar Hidayat
Selasa, 01 Juli 2025 - 11:17 WIB
Sunartono
Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik Salah satu warga Kelurahan Kadipaten, Kemantren Kraton saat melakukan panen pupuk organik biopori, beberapa waktu lalu. - Ist / Dok. Kelurahan Kadipaten

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kelurahan Kadipaten, Kemantren Kraton, Kota Jogja terus memperkuat pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui peran aktif bank sampah di setiap RW.

Salah satu inovasinya adalah penggunaan lubang biopori yang dimanfaatkan untuk pengolahan sampah organik rumah tangga. Saat ini, seluruh RW di wilayah tersebut telah memiliki fasilitas biopori untuk membantu pengolahan sampah organik menjadi kompos.

Advertisement

Lurah Kadipaten, Suparman, menjelaskan sebagian besar rumah tangga telah menerima dua hingga tiga lubang biopori berukuran kecil maupun jumbo. Sisa-sisa dapur dimasukkan ke dalam biopori untuk diuraikan secara alami.

“Namun, belum semua warga dapat rutin memanfaatkan fasilitas tersebut karena kesibukan sehari-hari. Setiap RW sudah dikasih biopori, tapi memang ada yang sudah panen kompos, ada yang belum,” ujar Suparman saat ditemui, Senin (30/6/2025).

Dari 15 bank sampah yang tersebar di seluruh RW, sebagian sudah aktif mengolah sampah organik dan memilah anorganik untuk dijual. Di RW 4, pengelolaan sampah organik bahkan sudah mampu menghasilkan pupuk yang memiliki nilai jual. Sementara itu, bank-bank sampah lain masih dalam tahap pengembangan dengan jumlah nasabah yang bervariasi.

Pengelolaan ini dinilai cukup berhasil mengurangi tumpukan sampah di permukiman. Suparman mengatakan masyarakat semakin sadar akan dampak jika sampah dibiarkan menumpuk, sehingga kesadaran memilah dan mengolah sampah terus meningkat.

Kendati demikian, ia mengakui masih ada kendala pada proses pengangkutan sampah ke depo pembuangan sementara. Truk pengangkut kerap datang tidak tepat waktu sehingga terjadi antrean sampah di depo. “Kalau di depo, terkadang truknya tidak rutin, jadi masih ada antrean,” katanya.

Secara keseluruhan, Suparman menilai pengelolaan sampah di Kadipaten sudah berjalan baik dengan partisipasi warga dan penggerobak yang disiplin. Pemanfaatan biopori diharapkan bisa semakin optimal sehingga sampah organik yang harus dibuang ke depo dapat terus ditekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kapolri Jenderal Sigit Pamer Hasil Panen Raya Jagung 2,5 Juta Ton di HUT Bhayangkara

News
| Selasa, 01 Juli 2025, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement