Advertisement
Panas pada Siang & Sumuk pada Malam di Jogja Akan Bertahan Sampai Pertengahan Desember

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Cuaca panas menyengat yang melanda DIY diperkirakan berlangsung hingga pertengahan Desember mendatang.
Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Jogja Sigit Hadi Prakosa mengatakan posisi Matahari masih berada di sisi Selatan Jawa. Selain itu, Monsun Australia, atau angin Timur dari Australia yang bersifat kering tidak banyak membawa masa uap air sehingga tidak terjadi pembentukan awan hujan.
Advertisement
Suhu maksimum di DIY saat ini antara 31 dan 32 derajat Celsius. Namun di beberapa titik, suhu maksimum bisa menyentuh 33 derajat Celsius. Kondisi tersebut masih dalam batas wajar dan belum masuk cuaca ekstrem.
“Kondisi ini tergantung tipologi masing-masing wilayah. Suhu panas di sisi itara [Sleman] biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan sisi selatan,” katanya kepada Harian Jogja, Senin (2/12).
Kondisi berbeda dirasakan saat malam hari. Warga masyarakat umumnya merasakan sumuk yang amat sangat. Menurut Sigit, hal itu terjadi karena ada tutupan awan yang menyebabkan radiasi Bumi dipancarkan kembali ke Bumi. “Kondisi ini yang menyebabkan sumuk. Angin dari wilayah Australia atau dari sisi Selatan Jawa yang dibawa sifatnya kering sehingga menyebabkan kelembaban tinggi,” katanya.
Sigit menganjurkan agar warga menggunakan pelembab agar kulit tidak kering.
“Selain itu, gunakan juga pakaian yang mudah menyerap keringat. Kalau memungkinkan, kurangi aktivitas di luar ruangan,” katanya.
Sigit menyebut wilayah DIY sedang memasuki musim peralihan dan akan masuk ke awal musim penghujan. Hujan yang turun di provinsi ini belum merata dan hanya sesaat. Kondisi tersebut harus tetap diwaspadai karena akan berpotensi membentuk awan kumulonimbus yang menimbulkan angin kencang.
“Kami perkirakan hawa sumuk di masa pancaroba ini akan terjadi hingga pertengahan Desember mendatang. Nanti setelah angin barat muncul, hujan akan terjadi secara merata,” katanya.
Selama musim pancaroba hingga turun hujan nanti, masyarakat diharapkan mewaspadai potensi bencana. Sebelum terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi, sungai-sungai yang ada di DIY harus dinormalkan agar tidak menyebabkan banjir. Pohon-pohon juga perlu dipangkas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Program Penanaman Pohon Buah, KAI Daop 6 Yogyakarta dan Kodim 0731/Kulonprogo Wujudkan Kolaborasi Strategis untuk Lingkungan dan Ekonomi Hijau
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 12 Juni 2025: Dari 10 SD di Gunungkidul Tak Dapat Murid Baru Sampai 11 Kalurahan di Bantul Rawan Tsunami Megathrust
- Selamat! Purwokinanti Juara 1 Lomba Kelurahan-Kalurahan Tingkat DIY 2025
- Kantongi PIRT dan Halal, Ratusan Produk Pasar Rakyat Plus UMKM Dipasarkan Melalui Beringharjo Official Store
- Dihantam Gelombang Tinggi Saat Melaut, Kapal Nelayan di Pantai Depok Bantul Tenggelam
Advertisement
Advertisement