Advertisement

Panas pada Siang & Sumuk pada Malam di Jogja Akan Bertahan Sampai Pertengahan Desember

Abdul Hamied Razak
Senin, 02 Desember 2019 - 16:47 WIB
Budi Cahyana
Panas pada Siang & Sumuk pada Malam di Jogja Akan Bertahan Sampai Pertengahan Desember Ilustrasi - Reuters/Issei Kato

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Cuaca panas menyengat yang melanda DIY diperkirakan berlangsung hingga pertengahan Desember mendatang.

Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Jogja Sigit Hadi Prakosa mengatakan posisi Matahari masih berada di sisi Selatan Jawa. Selain itu, Monsun Australia, atau angin Timur dari Australia yang bersifat kering tidak banyak membawa masa uap air sehingga tidak terjadi pembentukan awan hujan.

Advertisement

Suhu maksimum di DIY saat ini antara 31 dan 32 derajat Celsius. Namun di beberapa titik, suhu maksimum bisa menyentuh 33 derajat Celsius. Kondisi tersebut masih dalam batas wajar dan belum masuk cuaca ekstrem.

“Kondisi ini tergantung tipologi masing-masing wilayah. Suhu panas di sisi itara [Sleman] biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan sisi selatan,” katanya kepada Harian Jogja, Senin (2/12).

Kondisi berbeda dirasakan saat malam hari. Warga masyarakat umumnya merasakan sumuk yang amat sangat. Menurut Sigit, hal itu terjadi karena ada tutupan awan yang menyebabkan radiasi Bumi dipancarkan kembali ke Bumi. “Kondisi ini yang menyebabkan sumuk. Angin dari wilayah Australia atau dari sisi Selatan Jawa yang dibawa sifatnya kering sehingga menyebabkan kelembaban tinggi,” katanya.

Sigit menganjurkan agar warga menggunakan pelembab agar kulit tidak kering.

“Selain itu, gunakan juga pakaian yang mudah menyerap keringat. Kalau memungkinkan, kurangi aktivitas di luar ruangan,” katanya.

Sigit menyebut wilayah DIY sedang memasuki musim peralihan dan akan masuk ke awal musim penghujan. Hujan yang turun di provinsi ini belum merata dan hanya  sesaat. Kondisi tersebut harus tetap diwaspadai karena akan berpotensi membentuk awan kumulonimbus yang menimbulkan angin kencang.

“Kami perkirakan hawa sumuk di masa pancaroba ini akan terjadi hingga pertengahan Desember mendatang. Nanti setelah angin barat muncul, hujan akan terjadi secara merata,” katanya.

Selama musim pancaroba hingga turun hujan nanti, masyarakat diharapkan mewaspadai potensi bencana. Sebelum terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi, sungai-sungai yang ada di DIY harus dinormalkan agar tidak menyebabkan banjir. Pohon-pohon juga perlu dipangkas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement