Advertisement

Januari-April Puncak Serangan Demam Berdarah Dengue

David Kurniawan
Kamis, 30 Januari 2020 - 14:12 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Januari-April Puncak Serangan Demam Berdarah Dengue Ilustrasi nyamuk DBD - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul mengimbau masyarakat untuk mewaspadai serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Tahun ini diprediksi puncak serangan terjadi pada Januari hingga April.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P) Dinkes Gunungkidul, Sumitro, mengatakan potensi serangan DBD patut diwaspadai karena ancaman meningkat seiring datangnya puncak musim hujan. Menurut dia, melihat pengalaman di tahun-tahun sebelumnya rentang waktu Januari sampai April menjadi masa paling rawan karena jumlah serangan meningkat. Ia mencontohkan tahun lalu di empat bulan awal terjadi kenaikan jumlah warga yang terserang DBD mencapai sebanyak 262 orang, setelah itu terjadi penurunan dan ancaman kembali naik di akhir tahun.

Advertisement

“Ini mengikuti siklus musim hujan sehingga ancaman penyakit ini harus terus diwaspadai. Total di tahun lalu ada 576 yang terserang DBD,” katanya kepada wartawan, Kamis (30/1/2020).

Disinggung mengenai jumlah kasus di awal tahun, hingga saat ini sudah ada 50 warga yang terserang DBD. Meski demikian, untuk satu korban meninggal dunia, Sumitro belum bisa memastikan apakah karena DBD atau penyakit lain. “Untuk yang meninggal dunia belum dikonfirmasi karena masih dalam audit kematian. Yang jelas, ancaman penyakit ini harus diwaspadai,” katanya.

Sumitro menjelaskan untuk pencegahan bisa dilakukan dengan beberapa cara. Selain menerapkan polah hidup bersih dan sehat, pencegahan juga dengan menerapkan program 3M yakni mengubur, menguras dan menutup tempat-tempat yang berisiko jadi lokasi perkembangbiakan nyamuk. “Pemberantasan sarang nyamuk terus digalakkan,” katanya.

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty. Menurut dia, upaya pencegahan serangan tidak hanya menjadi tanggung jawab dari petugas kesehatan. Masyarakat diimbau untuk ikut berpartisipasi sehingga pencegahan dapat dimaksimalkan. “Semua pihak harus ikut aktif. Salah satunya menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement