Advertisement
Berkelakar, Menhub Sebut Indonesia Aman dari Corona karena Warganya Gemar Makan Nasi Kucing

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berkelakar tentang wabah virus corona.
Ia menyebut tidak ditemukannya virus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini karena masyarakatnya memiliki kekebalan tubuh lantaran setiap hari gemar makan nasi kucing.
Advertisement
"Tapi (ini) guyonan sama Pak Presiden ya, insya Allah ya, (virus) Covid-19 tidak masuk ke Indonesia karena setiap hari kita makan nasi kucing, jadi kebal," kata Budi Karya saat menyampaikan pidato ilmiah dalam acara peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-74 di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, Senin (17/2/2020).
Nasi kucing adalah nasi dengan porsi kecil dan lauk yang sangat sederhana seperti sambal ikan teri, telur, tempe dan beragam variasi lainnya. Nasi yang biasa dibungkus dengan daun pisang ini populer di Yogyakarta, Surakarta, dan Semarang.
Meski demikian, ia melanjutkan bahwa hingga saat ini faktanya memang belum ada laporan pasien terjangkit virus Covid-19 di Tanah Air.
Dengan merujuk laporan Bank Dunia 2020, Budi Karya kemudian menyebutkan bahwa virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China itu menjadi salah satu penyebab ketidakpastian ekonomi global saat ini.
Selain itu, kata dia, gejolak ekonomi global itu masih diperparah dengan perang dagang Amerika Serikat dengan China, konflik di Timur Tengah, hingga keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit.
"Dengan keadaan ini kita harus bangga Indonesia itu tiga tahun berturut-turut 'growth' (pertumbuhan ekonomi)-nya lima persen. Kita nomor dua di dunia setelah China," kata dia.
Sebelumnya, Medical Officer dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk wilayah Indonesia Vinod Kumar Bura mengatakan Indonesia mampu mendeteksi virus novel COVID-19 2019 dengan fasilitas yang memadai dan sesuai dengan standar WHO.
"Mereka (Kementerian Kesehatan RI) baru saja menguji semua spesimen dari 60 kasus dalam beberapa minggu terakhir dan telah mengonfirmasi bahwa tidak satu pun dari kasus itu positif virus corona. Kami sepenuhnya yakin bahwa laboratorium ini mampu untuk mendeteksi virus COVID-19 ini," terang Vinod di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan usai mengunjungi fasilitas deteksi virus di kantor badan itu di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kota Jogja Targetkan Gunakan Parkir Digital di Semua Titik
- Jadwal DAMRI Jogja Ke YIA Kulonprogo Kamis 18 September 2025
- Lokasi Pemadaman Listrik di DIY Hari Ini, Mulai Jam 10.00 WIB
- Jembatan Pandansimo, Harapan Ekonomi Baru Warga Selatan Kulonprogo
- Ratusan Sekolah di Gunungkidul Akan Diberi Bantuan Televisi
Advertisement
Advertisement