Advertisement
Underpass di Kulonprogo Berubah Jadi Kolam Renang & Tewaskan 2 Remaja, Keluarga Korban Berharap Pemerintah Segera Bertindak

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dua dari tiga remaja yang tenggelam di Underpass Kulur, Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon, Kulonprogo pada Sabtu (22/2/2020) sore meninggal dunia. Peristiwa ini sangat menyesakkan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Ardi Prasetyo, paman Ryan Haryanto, 15, salah satu korban tewas, tak menyangka hal ini bisa menimpa keponakannya. Pada Sabtu siang, Ryan sempat pamit untuk main bersama kawan-kawannya. Namun Ardi tak tahu kemana Ryan pergi.
Advertisement
Barulah sekitar pukul 16.30 WIB, keluarga mendapat kabar Ryan menjadi korban tenggelam di Underpass Kulur dan tengah dalam pencarian Tim SAR Gabungan. “Kami baru tahu kalau Ryan jadi korban,” ujar Ardi saat ditemui awak media di rumah duka, di Dusun Sogan, Kalurahan Sogan, Kapanewon Wates, Minggu (23/2/2020) pagi.
Keluarga sempat berharap agar Ryan bisa ditemukan selamat. Namun, setelah pencarian hampir dua jam, Ryan ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Hari ketika Ryan meninggal dunia adalah hari kelahiran keponakannya tersebut. Rencananya pada Sabtu malam, keluarga hendak mengandalkan syukuran kecil-kecilan untuk memperingati ulang tahun Ryan.
Ardi mewakili keluarga berharap agar pemerintah bisa segera menormalisasi Underpass Kulur yang sejak bertahun-tahun selalu tergenang air. “Semoga segera ada tindakan, jangan sampai ada peristiwa seperti ini lagi,” ujarnya.
Tiga remaja tenggelam di Underpass Kulur, Kapanewon Temon, Sabtu (22/2/2020) sekitar pukul 16.15 WIB. Dua di antara mereka meninggal dunia sementara satu remaja masih kritis dan dirawat di IGD RSUD Wates.
Korban meninggal bernama Ryan Haryanto, 15, warga Kalurahan Sogan, Kapanewon Wates dan Tegar Qurohman, 16, warga Kalurahan Tawangsari, Kapanewon Pengasih. Sementara yang masih dirawat ialah Ramli Safarudin alias Apang, 15, warga Bojong, Kulur.
Rekan korban Vyani Prima, 15, mengatakan hari itu mereka berniat merayakan ulang tahun Ryan bersama kawan-kawan lainnya sebanyak tujuh orang. Mereka duduk-duduk di pinggir Underpass Kulur sore itu. Sejak awal tahun terowongan di bawah jalur kereta api ini tidak berfungsi lantaran tergenang air hingga sedalam tiga hingga empat meter. Terowongan itu malah berubah fungsi menjadi kolam renang, meski sudah ada larangan berenang di dalamnya.
“Saya saat itu sedang duduk di motor [di pinggir underpass], tapi Ryan dijorokin [didorong] Tegar ke air. Dia melihat Ryan enggak bisa berenang, dia nolongin tetapi enggak bisa,” kata Vyani.
Melihat Ryan dan Tegar kesulitan berenang, Apang beserta dua kawan mereka turut membantu. Sementara Vyani berinisiatif melemparkan ban dari bengkel di pinggir underpass sebagai pelampung. Namun, Upaya tersebut tak membuahkan hasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
- Cek! Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul
- Pekerja di DIY Dukung SE Larangan Penahanan Ijazah, Ini Alasannya
- Tegas! UGM Tolak Peserta Masuk Ujian Mandiri yang Tak Sesuai Aturan
- Sanksi Yustisi Kawasan Tanpa Rokok di Malioboro Tak Perlu Terburu-buru
Advertisement
Advertisement