Advertisement
Terdampak Corona, Jumlah Kunjungan Turis Asing Turun hingga 75%

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul mencatat jumlah kunjungan wisatawan, baik turis mancanegara maupun domestik turun drastis sebagai dampak merebaknya virus Corona (Covid-19). Adanya penurunan itu sudah dirasakan sejak tiga pekan terakhir.
"Penurunan angka kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 75 persen sejak tiga pekan terakhir," kata Sekretaris Dispar Gunungkidul Antonius Hary Sukmono kepada wartawan di sela-sela kegiatan penyemprotan cairan disinfektan di kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Rabu (18/3/2020).
Advertisement
Hary menduga penurunan ini merupakan dampak dari beberapa negara yang memberlakukan upaya pencegahan warganya bepergian atau lockdown, sehingga wisatawan mancanegara tak lagi mengunjungi objek wisata yang biasanya menjadi favorit mereka. "Penurunan ini sebagai dampak lockdown yang diberlakukan di sejumlah negara," ujarnya.
Tak hanya wisatawan mancanegara, penurunan juga terjadi pada wisatawan domestik. Hal itu juga berdampak pada jumlah pendapatan retribusi masuk objek wisata yang turun. Ia mencontohkan jika biasanya pendapatan di hari Senin sebelum adanya virus tersebut Dispar bisa mendapatkan Rp200 juta, akhir-akhir ini hanya berkisar Rp160 juta. "Berarti ada penurunan jumlah kunjungan domestik di kisaran 25 persen," ujarnya.
Dispar berupaya mencegah penyebaran Covid-19 dengan mengimbau kepada para pengelola objek pariwisata atau pengurus pokdarwis untuk melakukan upaya preventif seperti penyemprotan di sejumlah fasilitas objek wisata, penyediaan alat kebersihan seperti tempat cuci tangan, air bersih hingga hand sanitizer.
"Kami juga mengimbau agar pengelola terus meningkatkan kebersihan lingkungan objek wisata. Kami upayakan semua stakeholder untuk meningkatkan kebersihan," ujarnya.
Penurunan jumlah kunjungan tersebut ternyata juga dirasakan oleh para pedagang di obyek wisata. Salah satu pengelola objek wisata Pantai Krakal, Darto, mengaku para pedagang yang biasanya mampu meraup omzet hingga Rp1,5 juta per hari, kini hanya di kisaran Rp300.000. “Pendapatan jauh menurun,” katanya, Rabu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement