Advertisement

Di Tengah Wabah, 2.430 Warga Mudik ke Kulonprogo

Newswire
Sabtu, 28 Maret 2020 - 17:47 WIB
Bhekti Suryani
Di Tengah Wabah, 2.430 Warga Mudik ke Kulonprogo Penumpang tiba di LAX dari Shanghai, China, setelah adanya kasus positif coronavirus diumumkan di pinggiran Orange County, Los Angeles, California, AS, 26 Januari 2020. - REUTERS - Ringo Chiu

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Ribuan warga memilih mudik ke Kulonprogo di tengah wabah Covid-19.

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo mencatat kurun waktu Februari hingga Sabtu, pukul 12.00 WIB, sebanyak 2.430 warga daerah itu pulang kampung dan masuk dalam kategori orang dalam catatan (ODC).

Advertisement

Mereka masuk kategori ODC karena pulang dari daerah yang dinyatakan terjangkit COVID-19. Mereka pulang dari Jakarta, Bogor, Bekasi, Surabaya, Malang, dan luar negeri, seperti Malaysia dan pulang umrah, namun mayoritas dari Jakarta dan Jawa Barat.

"Datanya terus berubah, karena terus berkembang. Laporan data dari masing--masing kecamatan yang berasal dari desa diserahkan ke Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo pada 18.00 WIB," kata Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulonprogo Astungkara di Kulonprogo, Sabtu (28/3/2020).

Ia mengatakan 2.430 pemudik dari daerah terjangkit COVID-19 tersebut tersebar di 12 kecamatan di Kulonprogo. Setiap kecamatan jumlahnya berbeda-beda, berkisaran 200 hingga 400 orang setiap kecamatan.

Pemudik wajib menyampaikan kepada puskesmas, dukuh, maupun kepala desa. Ia juga memohon supaya pemudik tidak keluar rumah sampai 14 hari, khususnya pemudik dari episentrum COVID-19.

"Kami akan memantau mereka melalui petugas dan pemangku kepentingan hingga tingkat dusun," katanya.

Astungkara mengatakan Pemkab Kulonprogo tidak mendirikan pos skrining pemudik di perbatasan. Hal ini dikarenakan Kulon Progo hanya sebagai lalu lintas yang dilalui kendaraan. Ia khawatir kalau ada pos skrining justru menjadi malapetaka.

"Selain itu, jumlah petugas kesehatan sangat terbatas. Skrining pemudik dilakukan oleh dukuh setempat," katanya.

Ia mengimbau masyarakat tetap tidak panik. Bagi pendatang untuk tertib berada di rumah, jika mengalami flu dan badan panas, batuk, segera merujuk ke puskesmas.

"Kami juga mengimbau kepada warga untuk sementara waktu tidak melakukan kumpul-kumpul," katanya.

Sementara itu, Bupati Kulonprogo Sutedjo mengingatkan warga selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mencuci tangan, dan tidak keluar rumah jika tidak sangat mendesak, serta tidak panik menghadapi wabah COVID-19.

"Mari kita berdoa semoga COVID-19 segera dapat diatasi, dan masyarakat dapat melaksanakan aktivitas kembali tanpa ada rasa waswas atau ketakutan," katanya.

CATATAN REDAKSI

*Berita ini telah dikoreksi pada Minggu (29/3/2020) pukul 14.30 WIB. Sebelumnya, pada paragraf kedua tertulis, "Pemerintah Kabupaten Kulonprogo mencatat kurun waktu Februari hingga Sabtu, pukul 12.00 WIB, sebanyak 2.430 warga daerah itu pulang kampung dan masuk dalam kategori obsessive compulsive disorder (OCD) atau gangguan obsesif-kompulsif." Setelah kami konfirmasi kepada Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulonprogo Astungkara, ada kesalahan interpretasi kategori ODC (orang dalam catatan) menjadi OCD. Berita ini kami ambil dari kantor Berita Antara dengan tautan berikut: https://www.antaranews.com/berita/1387282/sebanyak-2430-pemudik-tiba-di-kulon-progo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Iran Bantah Penyebab Hancurnya Gedung Pembangkit Listrik Israel

News
| Jum'at, 19 April 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement