Advertisement

Legenda Perjalanan Panjang Sejarah dan Imajinasi

Herlambang Jati Kusumo
Kamis, 02 April 2020 - 06:22 WIB
Mediani Dyah Natalia
Legenda Perjalanan Panjang Sejarah dan Imajinasi Para anggota Hoo Hap Hwee berdoa sebelum acara Mooncake Festival berlangsung, di Kelenteng Poncowinatan, Senin (24/9). - Harian Jogja/Rheisnayu Cyntara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Legenda dan budaya Tionghoa menjadi perjalan panjang sejarah. Sebagian masih ada yang melestarikan, sebagian ada yang menggabungkan dengan budaya setempat atau menjadi budaya modern.

Ketua I Jogja Chinees Arts & Culture Centre (JCACC), Jimmy Sutanto menyampaikan legenda dan budaya Tionghoa sebenarnya terus ada. Namun dia mengakui di era ini budaya tersebut mengalami perubahan.

Advertisement

“Ada pergeseran mungkin. Kalau legenda-legenda Tionghoa, orang tua yang banyak mempertahankan. Kalau anak muda, mungkin karena pengaruh pendidikan, pengalaman jadi ada pergeseran. Dari perbintangan misalnya. Beralih [dari shio] ke barat aquarius dan sebagainya itu,” ujarnya, Rabu (25/3).

Kendati demikian, Jimmy menilai legenda merupakan perjalanan panjang masa kuno dan mengalami pengembangan dengan imajinasi manusia. Guna menjaga tradisi, legenda dan budaya kuno itu diperlukan toleransi.

“Selama tidak ada provokasi politik, seni budaya tetap berkembang secara alamiah. Namun ketika ada unsur ekstrem maka akan sulit bergabung berkembang. Setiap pihak harus rendah hati menghormati orang lain, pasti rukun,” ujarnya.

Dilansir dari Tionghoa Info, ada sejumlah legenda Tiongkok, Monster Nian misalnya. Legenda ini mengenai sebab musabab Tahun Baru China harus dirayakan dengan penuh keramaian dan suka cita. Chang’e dan Hou Yi, legenda ini dihubungkan dengan perayaan Festival Kue Bulan. Lalu legenda, Dewa Pangu yang merupakan pencipta alam semesta.

Ada juga mitologi naga atau makhluk kuat yang dianggap mengendalikan hujan di langit. Makhluk ini yang mengawal air, datangnya hujan dan bahkan banjir.  Selain itu, singa dipercaya sebagai hewan pelindung. Inilah yang membuat warga keturunan Tionghoa meletakan patung sepasang singa di depan rumah dengan harapan selalu mendapat perlindungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 10 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel

News
| Jum'at, 19 April 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement