Advertisement

Produktivitas Padi di Kulonprogo Naik Lewat Teknik Kemul Sawah

Catur Dwi Janati
Kamis, 16 April 2020 - 04:17 WIB
Nina Atmasari
Produktivitas Padi di Kulonprogo Naik Lewat Teknik Kemul Sawah Plastik mulsa. - Antarafoto

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO - Beragam kiat terus dicoba untuk menggenjot produktivitas padi. Dari penggunaan varietas unggul hingga aplikasi teknologi mesin pun diterapkan. Paling baru mulsa plastik bekas tanam cabai pun diujicobakan, harapannya sama, peningkatan produktivitas padi dapat terpenuhi.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Aris Nugraha menjelaskan percobaan dilakukan oleh Kelompok Tani Tunas Muda, Kelurahan Bendungan Kapanewon Wates menggunakan Varietas Mapan 05. Aris yang dihubungi pada Rabu (15/4/2020) menjelaskan adapun dalam satu areal sawah diujicobakan tiga perlakuan cara tanam melalui petak ubinan.

Advertisement

Pertama penanaman padi pada bekas lubang tanam cabai dengan ukuran 40 x 40 cm. Perlakuan kedua penanaman padi pada lubang tanam cabai dan lubang pupuk dengan ukuran 20 x 20 cm. Hasil itu lebih baik dari penanaman cara konvensional tanpa mulsa yang hanya sekitar 7-8 ton/ha.

Aris menerangkan dari panen pertama pada (13/4/2020) menunjukkan hasil yang lebih baik di perlakuan mulsa bila dibandingkan dengan tanpa mulsa. Pada perlakuan pertama dengan jarak tanam 40 x 40 cm yang bila petak ubinan dikonversi dalam satuan hektare mampu menghasilkan gabah sebanyak 9,008 ton/ha.

Sementara untuk jarak tanam 20 x 20 cm bila dikonversi mampu menghasilkan 9,92 ton/ha. "Padahal untuk teknik konvensional biasanya hanya menghasilkan 7-8 ton per hektar," terangnya.

Anggota Kelompok Tani Tunas Muda, Ngadirin mengatakan teknik penanaman padi dengan mulsa atau yang disebut teknik kemul sawah ini memiliki banyak keuntungan selain meningkatkan produktivitas padi. Dia mengatakan salah satu keuntungan lainnya dari tanam padi teknik mulsa yakni penghematan jumlah tenaga tanam.

Bila menggunakan teknik konvensional setidaknya butuh delapan orang untuk sekali penanaman. Namun dengan teknik mulsa jumlah tenaga dapat dikurangi menjadi cukup empat orang saja sekali tanam.

Ngadirin juga bercerita, bahwa dengan teknik mulsa tidak perlu penyiangan yang banyak. Gulma yang biasa tumbuh disela-sela rumpun padi tidak bisa tumbuh karena terhalang mulsa. Teknik mulsa juga mampu mengurangi jumlah pemupukan dan pengairan. Hal itu dikarenakan penutupan mulsa mengurangi penguapan. Diprediksi mulsa bekas tanam cabai dapat digunakan sampai tiga kali musim tanam dengan pola tanam cabai-padi-padi-cabai.

Meski banyak menuai hasil positif pada panen pertamanya, Aris masih belum merekomendasikan teknik ini ke petani Kulonprogo. Menurutnya masih perlu penelitian dan berbagai pertimbangan lebih lanjut tentang penggunaan teknik mulsa seperti analisis SWOT.

"Kami perlu mengumpulkan data panen selama setahun agar bisa dibandingkan apakah memang ada perbedaan nyata antara penanaman padi dengan mulsa dibandingkan dengan tanpa mulsa seperti apa hasilnya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement