Advertisement
Wow, Pantai Gunungkidul Jadi Bersih Setelah Diterjang Gelombang Tinggi
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Gelombang tinggi menerjang kawasan pesisir Gunungkidul, Sabtu (9/5) pagi. Tidak ada kerusakan akibat kejadian itu, malahan sejumlah pantai dilaporkan menjadi bersih akibat terjangan ombak.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Marjono mengatakan, Sabtu (9/5/2020) pagi menjadi puncak gelombang tinggi yang mencapai empat meter. Meski ada peningkatan gelombang, peristiwa ini tidak sampai membuat kerusakan.
Advertisement
Dia menjelaskan, fenomena gelombang tinggi merupakan hal biasa dan terus terjadi setiap tahunnya. Untuk tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena adanya pandemic corona membuat aktivitas di kawasan pantai ditutup sehingga sepi pengunjung.
“Tidak ada yang kerusakan. Nelayan juga telah mengantisipasi dengan tidak melaut saat terjadi puncak gelombang tinggi,” kata Marjono, Sabtu.
Meski nelayan harus menghentikan aktivitas di laut, namun adanya gelombang tinggi juga memberikan berkah sendiri. Akibat terjangan ombak yang sampai di bibir pantai membawa sampah-sampah sehingga kondisi terlihat lebih bersih.
“Semua sampah disapu sehingga pantai bisa terlihat lebih bersih dari biasanya. Pasir-pasir di Pulangsawal, Sundak hingga Krakal terlihat putih karena sampahnya tersapu oleh gelombang,” ungkapnya.
Sesuai dengan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sabtu kemarin menjadi puncak gelombang tinggi. Untuk beberapa hari ke depan, ketinggian gelombang akan menurun dan akan kembali normal. “Meski diprediksi landai, para nelayan tetap kami minta waspada. Salah satunya membawa alat perlindungan diri saat beraktivitas di laut,” katanya.
Marjono pun berharap pandemic corona bisa segera berakhir sehingga kondisi dapat kembali normal. “Ya kalau sekarang sepi. Yang mau ke pantai harap bersabar dan tunggu hingga suasana kondusif,” katanya.
Salah seorang nelayan di Pantai Baron, Mardi mengatakan, gelombang tinggi berdampak terhadap aktivitas nelayan untuk mencari ikan. Menurut dia, banyak nelayan yang berhenti melaut dengan alasan keselamatan. “Mudah-mudahan segera normal dan nelayan bisa beraktivitas seperti biasa,” katanya.
Dia pun berharap pasca-adanya gelombang tinggi, hasil tangkapan bisa melimpah agar nelayan bisa mendapatkan penghasilan yang lebih. “Di tengah kondisi seperti ini, nelayan ikut terasa dampaknya karena penghasilan yang diperoleh minim,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
- Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Petir Siang Ini di Jogja dan Sekitarnya
- Punya Inovasi 5 Klaster, Rejowinangun Masuk Lima Besar Kelurahan Terbaik Se-Kota Jogja
- AHY Menegaskan Tidak Akan Ada Lagi Asal Menggusur di IKN
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024
Advertisement
Advertisement