Advertisement

Dosen UGM Disebut Feodal & Arogan Lantaran Statusnya di Medsos! Ini Isinya

Lajeng Padmaratri
Senin, 15 Juni 2020 - 21:12 WIB
Bhekti Suryani
Dosen UGM Disebut Feodal & Arogan Lantaran Statusnya di Medsos! Ini Isinya Ilustrasi medsos

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Beberapa waktu lalu media sosial Twitter diramaikan oleh cuitan akun @arkeologila yang oleh warganet dinilai tergolong kasar.

Rupanya, akun tersebut milik dosen Prodi Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM), Aditya Revianur.

Advertisement

Dalam kicauannya, Aditya mengklaim dirinya memiliki pangkat yang lebih tinggi lantaran punya garis keturunan ningrat. "Ngaca lur, jaman sblm ada +62 mbah buyutmu blm bisa baca ABCD mbah buyutku dah sekolah ama londo2 di ELS. Dah gitu pernah jadi Patih pula di Nganjuk. Nih aku kasih ijazah terakhirku kalo u masih bilang ngga jelas," cuitnya pada 9 Juni lalu.

Lantaran cuitan itu, ia dianggap kasar dan arogan. Alumni Prodi Arkeologi 2004 FIB UGM lantas mengirimkan surat terbuka kepadanya pada Senin (15/6/2020). Dalam surat terbuka tersebut, mereka menilai kicauan Aditya provikatif, feodal, arogan, kasar, dan cenderung seksis.

"Kami, alumni Prodi Arkeologi 2004 FIB UGM mengecam keras tindakan saudara. Postingan di akun Twitter yang akunnya sudah anda nonaktifkan tidak mencerminkan nilai-nilai orang berpendidikan tinggi. Terlebih lagi, saudara berprofesi sebagai dosen/pendidik yang seharusnya mampu bersikap bijaksana dalam bertindak dan bertutur kata, serta memberi contoh yang baik pada mahasiswa," tulis Irsyad Martias, perwakilan alumni dalam surat tersebut.

Menurut alumni, cuitan tersebut kasar lantaran merendahkan harkat dan martabat orang lain. Hal itu dianggap bertolak belakang dengan nilai moral, sosial dan keilmuan yang telah diajarkan UGM, khususnya Prodi Arkeologi FIB.

Aditya pun didesak untuk meminta maaf kepada publik, institusi, dan pihak-pihak yang merasa dirugikan atas tindakannya yang dinilai kurang pantas. Irsyad juga meminta Aditya untuk memahami perannya sebagai dosen yang harus mengamalkan nilai moral, etika, dan keilmuan.

"Segala perbuatan saudara sebagai dosen Prodi Arkeologi UGM, secara langsung ataupun tidak, mewakili semua stakeholder kampus termasuk alumni. Kami meminta saudara untuk selalu menjaga tingkah laku dan menghindari tindakan-tindakan yang merugikan nama baik almamater,” tambahnya.

Kini akun @arkeologila milik Aditya sudah dinonaktifkan meski sejumlah tangkapan layar atas cuitannya telah menyebar di Twitter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tiga Bos Smelter Swasta Divonis 5-8 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Timah

News
| Jum'at, 27 Desember 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal

Wisata
| Rabu, 25 Desember 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement