Advertisement

Muktamar Ke-48 Muhammadiyah Ditunda, Haedar Nashir: Kita Menghargai Nyawa Manusia

Newswire
Sabtu, 18 Juli 2020 - 13:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Muktamar Ke-48 Muhammadiyah Ditunda, Haedar Nashir: Kita Menghargai Nyawa Manusia Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberikan keterangan imbauan terkait pelaksanaan Pilkada 2020, Jumat (6/3/2020). - Harian Jogja/Sunartono.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA -  Pandemi Covid-19 mengajarkan seluruh umat manusia di muka bumi untuk menghargai nyawa. Penghargaan terhadap nyawa manusia termasuk dalam implementasi sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Karena itu kita sebagai khalifah di muka bumi juga harus menghargai nyawa manusia," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Jumat (17/7/2020).

Advertisement

Menurutnya, penghargaan terhadap nyawa manusia juga termasuk dalam implementasi sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Haedar mengatakan warga dunia perlu konsisten dan disiplin menerapkan protokol kesehatan mulai pembatasan jarak jarak, memakai masker, serta cuci tangan.

"Kita ingin Covid-19 tidak menular semakin meluas," katanya.

Atas dasar itu pula, PP Muhammadiyah dan Aisyiyah memutuskan menunda pelaksanaan perhelatan penting lima tahunan yakni Muktamar ke-48 yang sedianya digelar pada Juli 2020.

"Berdasarkan ahli epidemiologi dan ahli-ahli kedokteran bahwa hingga Desember 2020 kita tidak memungkinkan melaksanakan acara yang melibatkan banyak massa," ucapnya.

Haedar menuturkan, bisa saja Muhammadiyah tetap menggelar Muktamar dengan melibatkan banyak peserta. Namun, hal itu tidak akan ditempuh salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia ini karena menurut Haedar kendati saat ini memasuki masa adaptasi, namun risiko penularan virus corona jangan sampai diabaikan.

"Mungkin kebetulan kita tidak kena, tetapi ingat ketika kita terlibat dalam aktivitas yang melibatkan orang banyak, apalagi dengan adanya OTG (orang tanpa gejala) sehingga rumah sakit menjadi penuh, maka itu adalah tindakan yang tidak bertanggungjawab baik dari segi keagamaan maupun sosial," ujarnya.

Haedar berharap masyarakat tidak memandang kasus Covid-19 sebagai sesuatu yang ringan dan sepele. Faktanya, dalam kurun empat bulan kasus meninggal akibat Covid-19 di tingkat dunia sudah cukup besar mencapai 400.000 jiwa lebih dengan 7 juta lebih orang terinfeksi.

"Dalam konteks 'azali' tentu kematian masuk wilayah Allah SWT tetapi dalam konteks duniawi maka kita perlu berikhtiar," katanya.

Berita ini sudah tayang di INews.id dengan judul "Haedar Nashir Sebut Kemunculan Covid-19 Ajarkan Orang Hargai Nyawa".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : INews.id

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting

News
| Kamis, 25 April 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement