Advertisement
Gerakan Ini Diluncurkan untuk Bangkit Perekonomian di Bidang Wisata
Direktur Pengembangan SDM dan Ekonomi Kreatif, Muh. Ricky Fauziyani (kanan) menyerahkan souvernir buku tentang sejarah kopi kepada Staff Ahli Bidang Perekonomian Setda Gunungkidul, Khairudin, dalam peluncuran gerakan Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA) di Balai Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul Selasa (18/8/2020). - Harianjogja/Jalu Rahman Dewantara.
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Dinas Pariwisata Gunungkidul meluncurkan gerakan Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA) di Balai Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul Selasa (18/8/2020).
Gerakan yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI ini bertujuan untuk menggeliatkan perekonomian masyarakat di bidang wisata yang terpuruk imbas pandemi Covid-19.
Advertisement
"Melalui gerakan BISA, kami berharap pariwisata di Gunungkidul bisa bangkit lagi," kata Kepala Dispar Gunungkidul, Asti Wijayanti, di sela-sela launching gerakan BISA.
BACA JUGA : 249.000 Wisatawan Berkunjung ke Bantul Selama Pandemi
Asti menjelaskan gerakan ini bertujuan untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 yang melanda dunia pariwisata. Implementasi gerakan ini yaitu menggerakkan masyarakat khususnya pelaku wisata untuk bergotongroyong membersihkan tempat wisata. Sejak pandemi, banyak tempat wisata di Gunungkidul tidak terawat dengam baik, sehingga harus dibersihkan agar tetap menarik wisatawan.
Asti menjelaskan Kalurahan Pampang dipilih sebagai lokasi Gerakan BISA, karena memiliki potensi wisata yang besar. Kalurahan ini merupakan sentra industri perak, yang juga kerap menjadi jujugan wisatawan. Sayangnya, warga Pampang baru sebatas menjadi pengrajin, belum sampai ke tahap pengusaha. Oleh karena itu, dalam kegiatan ini, para pengrajin diberikan pelatihan kewirausahaan.
BACA JUGA : Sultan Bakal Luncurkan 2 Aplikasi Pendukung Pariwisata di
"Ke depan pelatihan juga dilakukan di kalurahan lain sesuai potensi wisata yang ada," ujarnya.
Lurah Pampang Iswandi berharap gerakan BISA mampu membangkitkan kembali industri perak Pampang di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Diakuinya industri kerajinan perak di kalurahan ini turut terdampak pandemi. "Akibat pandemi, pesanan perak hasil kerajinan anjlok hingga 80 persen," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
- SPPG Margomulyo Akan Kurangi Jumlah Penerima Manfaat
- Pemadaman Listrik Hari Ini Wilayah Wonosari Wonosari di Pukul 1 Siang
- Kulonprogo Jadi Embarkasi Haji 2026, Bupati Berharap Multiplier Effect
- BGN Jamin Kualitas Bahan Baku Menu MBG Tetap Terjaga
- Cor Jalan hingga Pembangunan Talud, TMMD Kotagede Ditutup
Advertisement
Advertisement




