Advertisement
Dipastikan Berlokasi di Pajangan, Proyek Taman Budaya Bantul Dilanjutkan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Pemerintah Kabupaten Bantul kembali melanjutkan proyek pembangunan taman budaya. Proyek yang dibiayai menggunakan dana keistimewaan (Danais) tersebut sempat gagal pada 2018 dan 2019 karena Pemkab kesulitan mencari lahan.
Kali ini lahan yang bakal digunakan untuk taman budaya sudah dipastikan menempati lahan sekitar lima hektare yang berlokasi di Dusun Kamijoro, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan. Anggaran untuk proyek taman budaya tersebut juga mencapai 75 miliar.
Advertisement
“Kebetulan lahannya ini sudah ada, lahan milik warga luasnya sekitar lima hektare. Tahun ini mulai dikerjakan,” kata Bupati Bantul Suharsono, saat meninjau lokasi bakal taman budaya Bantul, Senin (24/8/2020).
Sementara kebutuhan anggarannya, kata Suharsono, sekitar Rp75 miliar dari Danais. Rp50 miliar di antaranya untuk pembebasan lahan. Sementara sisanya untuk pembangunan gedung, museum, dan berbagai fasilitas pendukungnya. Ia berharap taman budaya itu segera terwujud seperti daerah lain seperti Kulonprogo dan Gunungkidul yang sudah memiliki taman budaya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi Jamharis mengatakan anggaran Rp75 miliar untuk proyek pembangunan taman budaya akan dilakukan secara bertahap atau tidak sekaligus dilakukan dalam satu tahun. Pada tahun ini, kata dia, karena waktunya sudah mepet akhir tahun sehingga baru dalam proses penghitungan appraisal atau taksiran harga tanah di lokasi bakal taman budaya dan penghitungan fisibility study atau kajian kelayakan pembangunan taman budaya.
BACA JUGA: Covid-19 di DIY Sentuh Angka 1.207 Kasus, Hari Ini Tambah 14 Pasien Baru
“Sementara pembayaran [ganti untung lahannya] akan dilakukan mulai 2021 dan pembangunan fisiknya akan dilakukan pada 2022,” kata Helmi.
Adapun alasan pemilihan lokasi di Kecamatan Pajangan karena wilayah tersebut yang memungkinkan. Sebab, pembangunan taman budaya membutuhkan lahan cukup luas, minimal lima hektare. Selain itu Pajangan juga memiliki nilai sejarah, yakni menjadi lokasi persinggahan Pangeran Diponegoro, sehingga masih ada koneksi dengan sejarah Bantul.
Nantinya tidak hanya membangun gedung taman budaya sebagai tempat para seniman untuk berekspresi, namun juga dilengkapi dengan museum yang menceritakan terkait sejarah Bantul. Tidak hanya itu kawasan tersebut juga menjadi lokasi yang strategis karena adanya pembangunan bakal kampus UIN Sunan Kalijaga yang jaraknya tidak terlalu jauh, serta dapat terhubung juga dengan beberapa lokasi industri dan tempat wisata. “Harapannya bisa meramaikan juga ekonomi masyarakat sekitar,” ucap Helmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Tuntas Klaim Kumpulkan 75.000 KTP untuk Maju Pilkada Sukoharjo Jalur Independen
- Indonesia Ukir Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23, Erick Thohir: Bangga!
- BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen, BTN Masih Pertimbangkan Penyesuaian Bunga KPR
- Pilkada 2024 Makin Ramai, Kades Pentur Siap Maju jadi Calon Bupati Boyolali
Berita Pilihan
Advertisement
BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
Advertisement
Advertisement