Advertisement
Masih Pandemi, Angka Kunjungan Wisata di Bantul Semakin Mendekati Normal
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Dinas Pariwisata Bantul memastikan angka kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata di wilayahnya mendekati angka normal. Jika sebelum pandemi Covid-19, terdapat sebanyak 20.000 wisatawan pada akhir pekan.
“Saat ini sudah mencapai 12.000 di akhir pekan. Artinya sudah mendekati angka normal,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul Annihayah, Senin (28/9/2020) di Pantai Cemoro Sewu.
Advertisement
Baca juga: Pasien Sembuh dari Covid-19 di DIY Lebih Banyak dari Kasus Positif
Dari jumlah tersebut, Anni mencatat masih didominasi oleh wisatawan dari DIY dan Jawa Tengah. Kendati demikian, ada beberapa wisatawan dari beberapa kota di Jawa Timur dan Jawa Barat juga sudah mulai mengunjungi objek wisata di Bantul.
Selain di akhir pekan, kunjungan wisatawan di sejumlah objek wisata yang ada di Bantul dinilai mulai menuju angka normal. Di mana, saat ini jumlah kunjungan wisatawan di hari biasa mencapai 5.000 wisatawan.
Menurut Anni, meski ada peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 di DIY, namun hal itu belum berdampak kepada objek wisata. Hal ini dibuktikan dengan belum adanya objek wisata yang ditutup. Kendati demikian, kewaspadaan tetap dikedepankan oleh Dinpar Bantul. Salah satunya adalah memasifkan pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan ke sejumlah objek wisata di wilayahnya.
Baca juga: Seorang Tahanan KPK Positif Covid-19
Bahkan, Dinpar juga telah meminta kepada para pelaku wisata, untuk tidak menyediakan alat ibadah. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi pencegahan dan penularan Covid-19.
“Kami juga terus mengecek sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan. Ada rencana kami bersama dengan Pemda DIY memberikan bantuan agar semua objek wisata yang dikelola swadaya oleh warga menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Anggota Komisi B DPRD Bantul Mahmudin berharap agar Dinpar tidak lengah melakukan pengawasan protokol kesehatan. Pihaknya tidak ingin nantinya muncul klaster baru, akibat kelengahan dalam penerapan protokol kesehatan di objek wisata.
“Kami ingin pengecekan dan penerapan protokol kesehatan, benar-benar dilakukan. Jangan sampai muncul klaster baru nantinya,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Punya Inovasi 5 Klaster, Rejowinangun Masuk Lima Besar Kelurahan Terbaik Se-Kota Jogja
- AHY Menegaskan Tidak Akan Ada Lagi Asal Menggusur di IKN
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024
- Pegagan Berpotensi Memperbaiki Daya Ingat, Guru Besar UGM: Meningkatkan Dopamin
- Pj Walikota Jogja Singgih Raharjo Maju Pilkada, Begini Respons Pemda DIY
Advertisement
Advertisement