Advertisement
Cabup Sleman Kustini Sri Purnomo Ingin Wujudkan Sleman Inklusif bagi Disabilitas
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Demi mewujudkan visi-misi menjadikan Sleman Rumah Bersama, calon bupati (cabup) Sleman Kustini Sri Purnomo (KSP) merangkul kalangan disabilitas. Ia ingin menjadikan Kabupaten Sleman lebih inklusif.
Hal ini terlihat dalam kunjungannya ke pertemuan difabel di Kapanewon Depok, Sleman pada Sabtu (3/10/2020). Di sana, ia bertukar pikiran dengan sekitar 34 disabilitas dan pendampingnya dari wilayah setempat.
Advertisement
Mereka tergabung dalam Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kapanewon Depok, Sleman. Yang hadir pada hari tersebut merupakan perwakilan, sebab pertemuan ini masih mengutamakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Dalam kunjungan ini, Kustini menyatakan akan menjadikan Sleman lebih inklusif sebagai Rumah Bersama. "Kami punya visi misi menjadikan Sleman Rumah Bersama yang tidak membedakan golongan, suku, agama, budaya, dan ras apapun. Semuanya punya hak yang sama di Sleman," kata Calon Bupati Sleman nomor urut tiga ini.
Dalam programnya, ia telah menyusun sejumlah konsep demi mewujudkan Sleman Inklusi untuk pemberdayaan disabilitas. Antara lain bantuan sosial dan bantuan alat mobilitas bagi disabilitas.
Tak hanya itu, pemberdayaan yang dicanangkan juga berbentuk program pendampingan supaya kalangan disabilitas di Sleman bisa mandiri dan berdaya. Beberapa di antaranya dengan mengembangkan sekolah inklusi dan memastikan fasilitas publik ramah difabel. "Kami juga akan berdayakan ekonomi dan sosial penyandang disabilitas," sambungnya.
Selama ini, kegiatan PPDI Depok diampu oleh kader kesehatan dari Puskesmas Depok 2, Condongdatur, Depok, Sleman. Kegiatan PPDI Depok menghimpun kalangan disabilitas dari tiga desa di Depok, yaitu Condongcatur, Caturtunggal, dan Maguwoharjo.
Ketua PPDI Depok, Setyowati Marheni, berterima kasih atas perhatian yang diberikan kepada kalangan disabilitas. Ia merasa bangga dan mendukung program pemberdayaan disabilitas yang diusung Kustini.
"Harapan kami, semoga program yang sudah baik ini dilanjutkan dan ditingkatkan. Program yang belum ada, yang pro disabilitas, diangkat," ujarnya.
Menurutnya yang paling utama dari program itu ialah mengangkat kemandirian disabilitas melalui pemberian pendidikan yang layak. "Kami ingin anak-anak disabilitas punya pendidikan yang layak, yang sama haknya dengan anak lainnya," kata Setyowati.
Sejak 2015 PPDI Depok dibentuk, ia berupaya melakukan pendataan untuk kalangan disabilitas terkait kondisi keterbatasan mereka. Hal itu dirasa penting untuk menentukan program kegiatan bagi disabilitas ke depannya.
Setyowati mengatakan harapannya besar untuk Kustini supaya bisa mewujudkan Sleman yang lebih inklusif demi anak-anak disabilitas yang lebih mandiri. "Kalau tidak bisa sampai jenjang pendidikan pada umumnya, ya berikan tempat mereka untuk berkarya sesuai kemampuan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
- Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Petir Siang Ini di Jogja dan Sekitarnya
- Punya Inovasi 5 Klaster, Rejowinangun Masuk Lima Besar Kelurahan Terbaik Se-Kota Jogja
- AHY Menegaskan Tidak Akan Ada Lagi Asal Menggusur di IKN
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024
Advertisement
Advertisement