Advertisement
Dinkes Gunungkidul Berkomitmen Tekan Stunting di Bawah 10%

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan Gunungkidul berkomitmen mengurangi kasus stunting hingga di bawah 10%. Deklarasi Gerakan Terpadu Peduli Tumbuh Kembang Anak, Penurunan Stunting dan Penguatan Keluarga (Gardu Bunga Puspa) pun dilakukan di Bangsal Sewokoprojo, Jumat (16/10/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan kasus stunting saat ini masih di kisaran 17,94%. Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan jumlah rata-rata kasus secara nasional. Meski demikian, lanjut dia, upaya menurunkan kasus terus digalakan agar angkanya bisa di bawah 10%. “Target kami, kasus stunting harus di bawah angka satu digit,” kata Dewi kepada wartawan.
Advertisement
Dia mengatakan upaya penurunan sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu dalam beberapa program, yakni intervensi sensitif dan intervensi spesifik.
Menurut Dewi, intervensi spesifik lebih fokus kepada petugas kesehatan yang langsung menyentuh kelompok sasaran dengan program kerja penanggulangan. Adapun intervensi sensitif lebih condong kepada partisipasi dari perna masyarakat dan pihak ketiga dalam penurunan angka stunting. “Memang harus lintas sektoral dan semua elemen masyarakat ikut berpartisipasi,” katanya.
Menurut dia, Deklarasi Gardu Bunga Puspa yang melibatkan seluruh kapanewon di Gunungkidul mendorong para sukarelawan bisa mengenal dan memahami tentang stunting dan dampaknya, dan meningkatkan perilaku sehat untuk pencegahan.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Bupati Gunungkidul, Badingah. Menurut dia, kasus stunting merupakan salah satu isu nasional dan masuk dalam lima prioritas pembangunan di bidang kesehatan. “Gunungkidul juga masuk dalam fokus untuk penanggulangan stunting,” katanya.
Stunting dapat dilihat dari ciri fisik pada bayi seperti kurus dan pendek. Kasus ini bisa ditangani dengan memberikan gizi yang baik kepada bayi ataupun ibu pada saat hamil. “Masalah gizi harus benar-benar diperhatikan karena dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang pada anak,” katanya.
Badingah pun mengapresiasi adanya gerakan untuk mencegah stunting. “Adanya pandemi Corona membuat fokus sedikit terpecah, tapi harapannya upaya penanggulangan terus dilakukan agar kasunya dapat terus diturunkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Tekan Risiko Kematin, Nelayan Diminta Pake Jaket Pelampung Saat Melaut
- Sempat Didiskualifikasi, Tim Basket Putra Gunungkidul Akan Tanding Ulang dengan Bantul
- Indra Sjafri Pantau Piala Soeratin U-13 di Jogja, Tekankan Pembinaan Usia Dini untuk Timnas
- 6 ASN di Kulonprogo Langgar Disiplin, Tiga Selingkuh
- Harhubnas, Naik Trans Jogja Cuma Bayar Rp179, Promo hingga 19 September
Advertisement
Advertisement