Advertisement

5.150 Balita di Gunungkidul Terindikasi Stunting, Ini Penyebabnya

David Kurniawan
Selasa, 24 Juni 2025 - 06:07 WIB
Sunartono
5.150 Balita di Gunungkidul Terindikasi Stunting, Ini Penyebabnya Ilustrasi anak/anak mengukur tinggi badan. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul berkomitmen melaksanakan program penanggulangan stunting di Masyarakat. Hingga sekarang diindikasikan ada 5.159 balita mengalami stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono mengatakan, stunting menjadi salah satu program prioritas yang harus ditangani. Berdasarkan hasil pemantauan gizi di posyandu se-Gunungkidul pada Mei diketahui ada 5.159 balita yang terindikasi mengalami stunting.

Advertisement

“Data ini sudah dilaporkan dalam Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat [e-PPGBM]. Total yang diperiksa ada sebanyak 31.852 balita,” kata Ismono, Senin (23/6/2025).

BACA JUGA: Jadwal DAMRI Tujuan ke Bandara YIA Kulonprogo Hari Ini Senin 23 Juni 2025

Dia menjelaskan, ribuan balita terindikasi stunting terlihat dari ukuran tubuh yang dinilai tidak sesuai dengan umur. Selain itu, identifikasi juga terlihat dari tumbuh kembang maupun balita yang mengalami permasalahan gizi.

“Kami terus berupaya melakukan pencegahan agar kasus stunting bisa terus ditekan,” ungkapnya.

Faktor penyebab balita stunting ada banyak hal, terutama kondisi dari sejak remaja yang kurang darah (anemia) atau remaja kekurangan energi kroinis (KEK). Kondisi memberikan dampak yang panjang karena saat menikah dan menjadi ibu hamil bisa menyebakan bayi yang lahir stunting. Selain itu, juga dipengaruhi faktor ekonomi keluarga yang kurang sehingga daya beli terbatas membuat pemenuhan makanan bergizi juga ikut berkurang.

“Kondisi sanitasi rumah yang kurang memadai juga menjadi faktro penyebab terjadinya stunting,” ungkapnya.

Hal tak jauh berbeda disampaikan oleh Sekretaris Daerah Gunungkidul, Sri Suhartanta. Menurut dia, penanganan stunting dibutuhkan menyatukan langkah sekaligus menguatkan konvergensi didalam penanggulangan untuk menyiapkan generasi muda yang berkualitas.

“Kami sudah menggelar deklarasi rembuk stunting 2025 sebagai bentuk komitmen dalam upaya pencegahan dan penanggulangan,” katanya.

Beberapa langkah yang diambil untuk meminimalkan stunting di antaranya melakukan deteksi dini bagi remaja, calon pengantin, ibu hamil dan balita. Langkah selanjutnya dengan program optimalisasi tumbuh kembang balita melalui pemberian protein hewani dan makanan pendamping Air Susu Ibu (ASI).

BACA JUGA: Geng Legendaris Jogja JOXZIN Genap Berusia 40 Tahun, Pendiri Mengarahkan Penerusnya Berkegiatan Positif

Selain itu, juga ada meningkatkan program Keluarga Berencana (KB) pascasalin melalui metode kontrasepsi jangka panjang dan KB modern. Di sisi lain, dilaksanakan sosialisasi dan edukasi ke Masyarakat berkaitan dengan perilaku hidup sehat.

“Kami berkomitmen untuk melakukan pencegahan percepatan dan penurunan stunting,” kata Sri Suhartanta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Iran Serang Pangkalan Militer Amerika Serikat di Qatar

News
| Selasa, 24 Juni 2025, 07:07 WIB

Advertisement

alt

Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi

Wisata
| Sabtu, 21 Juni 2025, 17:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement