Advertisement
Bantul Gencarkan Kampanye Pencegahan Stunting

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Mengencarkan kampanye pencegahan stunting di antaranya dengan kegiatan senam dan pembudayaan minum jamu bersama bagi masyarakat terutama ibu ibu dan remaja perempuan.
"Hari ini selain gerakan cegah stunting melalui senam bersama juga kampanye untuk minum jamu, dalam rangka mendukung upaya-upaya penurunan stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Tri Widiyantara di sela gerakan cegah stunting di Bantul, Jumat.
Advertisement
Menurut dia, dengan senam bersama akan menciptakan kebugaran dan tubuh yang sehat, sementara minum jamu yang sudah menjadi tradisi di Bantul selama ini perlu dikampanyekan dengan harapan dapat mendukung upaya upaya pencegahan stunting di Bantul.
Meski demikian, kata dia, guna mencegah stunting tersebut perlu dilakukan upaya upaya sejak dini, tidak hanya ketika bayinya sudah dilahirkan, tetapi juga pada masa masa sebelum proses kehamilan yang harus diperhatikan gizi seimbang ibu tersebut.
BACA JUGA: Wali Murid SDN Banyuripan Protes Gegara Guru Dimutasi
"Jadi, sudah ada persiapan dari masa pra konsepsi juga perlu dilakukan upaya upaya untuk mencegah stunting pada masa kehamilan, dan pada saat bayi sudah dilahirkan nanti dengan ASI eksklusif juga perlu dilakukan," katanya.
Selain itu, kata dia, pemberian makanan pendamping selain air susu ibu (ASI) bagi balita juga menjadi perhatian, dan setelah itu bagaimana pola asuh, pola makan balita harus diperhatikan agar terjadi kasus stunting di Kabupaten Bantul.
Lebih lanjut dia mengatakan, angka stunting di Bantul dari hasil penimbangan balita pada Februari 2025 masih di angka 7,91 persen untuk yang stunting, atau sejumlah 3.474 balita tersebar di semua kecamatan dengan terbanyak di Imogiri dan Srandakan.
"Kalau angka stunting kita masih di bawah nasional, tetapi kita berharap angka stunting bisa terus kita turunkan, kalau bisa nanti 'zero stunting' di Kabupaten Bantul. Makanya upaya upaya pencegahan stunting terus kita gerakkan," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta mengatakan apresiasi kegiatan gerakan cegah stunting di Bantul, karena upaya pencegahan stunting tidak bisa instan, melainkan bertahap, sejak sebelum kehamilan, bahkan anak yang masih dalam kandungan pun harus diperhatikan gizi sampai lahir.
"Jadi, sejak dalam kandungan hingga lahir dan pertumbuhan anak harus kita jaga betul terkait asupan gizi, karena fenomena saat ini orang tua itu hanya mengambil praktisnya saja. Padahal anak-anak perlu sayur sayuran, perlu susu sehingga anak tumbuh sehat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Petir Hari Ini di Jogja dan Sekitarnya
- Pemasangan Penyangga Tol Jogja-Solo, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Ring Road
- Bekali Siswa ke Industri, Sharp Class Diluncurkan Di SMKN 2 Jogja
- Balok Penyangga Tol Jogja-Solo di Ring Road Bakal Dipasang Bulan Depan
- Sultan HB X: Danais Bukan Kompensasi Politik
Advertisement
Advertisement