Advertisement
Cegah Risiko Jangka Panjang, Pemkab Bantul Intensifkan Pendampingan Stunting

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Risiko stunting tidak hanya berdampak pada kesehatan anak saat ini, tetapi juga dapat membatasi peluang mereka di masa depan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Bantul, Ninik Istitarini, mencontohkan sejumlah profesi seperti polisi, tentara, hingga pramugari memiliki syarat tinggi badan yang sering kali sulit dipenuhi oleh anak yang mengalami stunting.
Advertisement
BACA JUGA: Pemkab Gunungkidul Siapkan Tanjungsari Jadi Lokus Stunting 2026
“Jangankan pramugari, untuk pramuniaga di mall saja ada batas minimal tinggi badan. Nah, kita justru memikirkan risiko jangka panjang seperti ini,” ujarnya, dikutip Senin (11/8/2025).
Ia menjelaskan, stunting memiliki dua dampak besar, yakni pada fisik dan kecerdasan. Secara fisik, pertumbuhan anak terhambat sehingga tinggi badan mereka lebih rendah dibanding teman seusianya.
Sedangkan dari sisi kecerdasan, stunting memengaruhi perkembangan otak sehingga anak berpotensi tertinggal dalam proses belajar dan kesulitan berpikir secerdas anak-anak yang tumbuh normal.
“Misalnya, pada usia 15 tahun, anak lain tingginya sudah sekian, sementara anak yang stunting lebih pendek,” jelas Ninik.
Menurutnya, hal ini bisa membuat masa depan mereka jauh lebih terbatas dibandingkan anak yang tumbuh normal.
Untuk mencegah risiko tersebut, DP3APPKB Bantul gencar melakukan pendampingan kepada masyarakat, mulai dari calon pengantin, ibu hamil, hingga keluarga yang tergolong berisiko stunting.
Pendekatan ini dilakukan dengan fokus pada langkah preventif, sebelum kasus stunting benar-benar terjadi. “Pendampingannya itu dilakukan sejak dini, sebelum kasus stunting terjadi,” tegasnya.
Ninik menekankan bahwa upaya pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab DP3APPKB Bantul semata, melainkan menjadi tugas bersama berbagai pihak.
Kolaborasi diperlukan agar pendampingan yang diberikan benar-benar efektif memutus rantai risiko sejak awal.
Melalui program pendampingan ini, pihaknya berharap anak-anak di Bantul dapat tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan lebih baik tanpa terhambat masalah kesehatan yang bisa dicegah sejak dini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja-Solo: Kontraktor Akan Beri Tali Asih 2 Lahan Sultan Ground
- Bantul Pertahankan Predikat KLA Kategori Utama
- Destinasi Wisata Baru, Akses Jalan ke Pantai Kayu Arum Gunungkidul Dibuka
- Puluhan SD di Gunungkidul Kekurangan Murid, Disdik Pastikan Regrouping Sekolah Berlanjut
- Cabai Rawit dari Sleman Diekspor ke Jepang
Advertisement
Advertisement