Advertisement
Uji Coba Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor Dilonggarkan, Pengusaha Klaim Omzet Membaik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Setelah penyesuaian jadwal uji coba jalur pedestrian di Malioboro, Paguyuban Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY) mengklaim adanya peningkatan pendapatan. Namun, besarannya belum sesuai harapan.
Koordinator Lapangan PPMAY, Karyanto Yudomulyono, mengapresiasi langkah Pemda DIY yang sudah bersedia mendengar aspirasi para pengusaha. Pemda DIY memutuskan untuk menutup Jalan Malioboro selama tiga jam saja, yakni mulai pukul 18.00 sampai 21.00 WIB.
Advertisement
BACA JUGA: Percaya Mitos Lari Saat Gunung Meletus, Warga Lereng Merapi Tak Mau Sembarangan Mengungsi
“Sekarang sejak ditutup sore dari jam 6 sampai jam 9 malam ada peningkatan pendapatan,” katanya saat ditemui Harian Jogja di tokonya, Minggu (15/11/2020).
Karyanto memperkirakan peningkatan pendapatan berada di angka 50% dibandingkandengan masa sebelum Covid-19 datang. Angka itu, tentu saja sedikit lebih baik dari omzet mereka saat Malioboro ditutup untuk pendaraan bermotor sepanjang hari. “Waktu kemarin itu ada yang nol persen juga,” ujarnya.
Ia mengira, masih minimnya omzet murni disebabkan karena pandemi Covid-19. Sektor bisnis di Malioboro belum sepenuhnya dikatakan normal.
Ia mendukung pembenahan Malioboro demi mengejar status Warisan Budaya Unesco. Namun, perumusan aturan semipedestrian Malioboro, sudah semestinya melibatkan para pengusaha. Karyanto mengklaim pengusaha di sepanjang Jalan Malioboro dapat disebut sebagai ikon Jogja karena mereka telah berdagang di kawasan itu sejak lama.
BACA JUGA: Sekjen Muhammadiyah: Elite Agama Dibiarkan Langgar Protokol Kesehatan Hanya karena Orang Besar
Sementara itu, salah seorang pedagang kaki lima (PKL) bernama Antok mengatakan, perubahan jadwal penutupan kawasan Malioboro tak berdampak apa-apa. Artinya, omzet yang ia peroleh tak terjadi peningkatan yang istimewa. Hal tersebut, katanya terjadi karena pengunjung Malioboro yang merosot saat Pandemi Covid - 19.
“Pendapatan hari ini cukup lumayan. Tapi ini karena akhir pekan. Kalau hari-hari biasanya ya belum ramai,” katanya kepada Harian Jogja, Minggu (15/11/2020).
BACA JUGA: Rizieq Sebut Lonte, Nikita Mirzani: Masuk Akal Keturunan Rasulullah SAW Begitu?
Terpisah, Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan mulai Minggu kawasan Malioboro ditutup selama tiga jam saja. Perubahan kebijakan uji coba itu berangkat dari keberatan para pengusaha yang kesulitan bongkar muat barang.
Aji mengatakan pemerintah akan menilai perbedaan durasi tersebut dengan situasi pengunjung.
“Nanti kita lihat kalau penutupan mulai jam 6 sampai 9 itu seperti apa? Bisa jadi ya, ternyata waktu kemarin ditutup orang merasa nyaman terus belanja. Karena keluhan utama kemarin itu bongkar muat sama parkir untuk karyawan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tegas! Menhub Pastikan Kebijakan Zero ODOL Berlanjut, Lebih Cepat Lebih Baik
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Libur Sekolah, Museum Sandi Ramai Dikunjungi Wisatawan Keluarga
- Leptospirosis di Jogja Meningkat Signifikan, Ada 18 Kasus dengan Lima Kematian
- Asrama Sekolah Rakyat BBPPKS Purwomartani Sleman Siap Ditempati, Begini Fasilitasnya
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Rabu (9/7/2025)
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu (9/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement
Advertisement