Advertisement
Begini Upaya Kelurahan Klitren dalam Pengentasan Kawasan Kumuh

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Kelurahan Klitren akan fokus dalam membebaskan wilayahnya dari lingkungan kumuh. Menurut Lurah Klitren Zainuri, sejak tahun 2016, beberapa wilayah di Klitren mendapat predikat kumuh.
Sejak saat itu, upaya perbaikan terus digalakkan. Tidak hanya dari kelurahan, namun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dan Pemerintah Kota (pemkot) Jogja juga turut ambil bagian. Pihak kementerian dan Pemkot fokus pada bangunan fisik, sementara kelurahan dalam hal pemberdayaan masyarakat.
Advertisement
“Dari 16 Rukun Warga (RW), itu kami ada beberapa RW yang masuk kategori kumuh. Setelah intervensi 19,9 hektare yang masuk kawasan kumuh, sudah terentaskan sebasar 11 hektare, tinggal tujuh hektare,” kata Zainuri saat ditemui pada Selasa (9/2/2021).
Baca juga: Belum Ditemukan RT Zona Merah di Sleman
Dalam Musyawaran Perencanaan Pembangunan Kelurahan Klitren, ada dana strategis sejumlah Rp833.320.000 untuk tahun 2022. Dalam mengentaskan wilayah kumuh, Kelurahan Klitren akan fokus di wilayah Klitren Lor dan Iromejan. “Kami fokus pada suatu lokasi untuk mencapai tujuan,” kata Zainuri.
Dari beberapa indikator kawasan kumuh yang coba dihilangkan, Zainuri merasa tidak mungkin menyelesaikan semuanya sekaligus. Perlu proses secara bertahap. Tidak hanya secara fisik, kawasan kumuh juga erat kaitannya dengan masalah seperti kemiskinan, kesehatan, masalah sosial, dan lainnya.
Dalam hal ini, Zainuri akan fokus untuk mengentaskan bayi stunting. Dari 16 RW yang ada di Klitren, ada 24 bayi stunting. Kadang stunting bukan hanya perkara nutrisi makanan, tapi juga pemahaman dari orangtua.
Baca juga: Hajatan Pernikahan di Piyungan Dibubarkan Aparat
“Kadang-kadang orangtua punya banyi stunting, mereka biasa saja, enggak khawatir enggak apa, macem-macem alasannya,” kata Zainuri.
“[Nantinya] tidak hanya memberi makanan [bernutrisi] tapi juga edukasi pada orangtuanya," tambahnya.
Mengatasi masalah stunting menjadi penting lantaran anak merupakan masa depan bangsa. Dengan anak yang sehat, maka masa depan bangsa diharapkan juga cerah. Semua program ini adalah langkah Kelurahan Klitren agar tempatnya menjadi kawasan yang layak huni secara fisik dan sosial.
“Tahun 2022 harapan saya harus bebas dari kawasan tidak layak huni. Dari sisi infrastruktur dan pemberdayaan masyarakatnya. Saya yakin bisa, saya optimis. Bersinergi dengan pihak lainnya, terutama masyarakat,” kata Zainuri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wapres Gibran Kembali Bicara Lewat Video Monolog, Kali Ini Soal Kemandirian Pangan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Surati Sri Sultan, Orang Tua Siswa SMP di Jogja Minta Dugaan Kebocoran Soal ASPD Diusut Tuntas
- DPRD Jogja Bakal Temui Gusti Mangkubumi, Cari Solusi Terkait Sengketa KAI dan Warga Sekitar Stasiun Lempuyangan
- Plengkung Gading Jogja Masih Ditutup untuk Renovasi, Ini Penampakan Terbarunya
- Polda DIY Naikkan Status Kasus Dugaan Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon ke Tahap Penyidikan
- Kegiatan Padat Karya di Gunungkidul Turun Drastis Tahun Ini, Begini Penjelasan Pemkab
Advertisement