Advertisement

Imlek di Kota Jogja Dirayakan Sederhana

Catur Dwi Janati
Kamis, 11 Februari 2021 - 17:07 WIB
Budi Cahyana
Imlek di Kota Jogja Dirayakan Sederhana Kelenteng Poncowinatan mulai bersiap menyambut Imlek. - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Jogja bakal berjalan sederhana jauh dari hiruk pikuk meriah seperti di tahun-tahun sebelumnya. Pandemi membuat Imlek dirayakan dengan khidmat tanpa pesta.

Ketua Pengurus Kelenteng Fuk Ling Miau Gondomanan, Ang Ping Siang atau Angling Wijaya, mengatakan Imlek tahun ini akan digelar dengan menyalakan lilin saja di detik-detik malam pergantian tahun. Saking ringkasnya, Angling menyebutkan perayaan Imlek di Kelenteng paling berkisar 15-30 menit saja. "Jadi enggak ada pesta, enggak ada apa-apa. Khusus mengucapkan selamat tahun baru, terus pulang. Paling enggak sampai seperempat jam paling lama setengah jam," kata dia, Kamis (11/2/2021).

Advertisement

Selain didesain sederhana dengan durasi yang singkat, Angling juga menuturkan perayaan Imlek dibatasi. "Orangnya terbatas, nanti malam yang akan datang tidak banyak. Sebelum malam suntuk kan sembahyang, pokoknya kita enggak kumpul-kumpul," terangnya.

"Cuma ibadah sebentar saja. Intinya untuk mencari keselamatan semoga pandemi ini segera berakhir. Ibadahnya ada, satu atau dua kata selesai."

Tahun lalu, kegiatan bagi beras dan sembako dilakukan. Tahun ini agenda tersebut juga ditiadakan.  "Tahun lalu, tepat pukul 00.00 WIB sekitar 300 umat Tionghoa menghadiri doa bersama di kelenteng dan menyambut tahun baru Imlek. Dimeriahkan dengan pesta barongsai dan kembang api. Namun tahun ini, digelar sangat sederhana dengan pembatasan-pembatasan tertentu," tuturnya.

Kelenteng Fuk Ling Miau telah menyiapkan sejumlah protokol kesehatan ketat saat Hari Raya Imlek. Disebutkan Angling, ada empat wastafel di luar kelenteng dan ada pemeriksaan suhu digital otomatis yang diterapkan. Selain itu di dalam kelenteng pun juga disediakan sejumlah hand sanitizer.  "Hari H ibadah mesti ada pembatasan paling 30 persen. Sembahyang itu biasanya pagi, orang minta-minta sedekah banyak. Kami tetap laporan dari Gugus Tugas Kemantren dan Kepolisian," kata dia.

Angling akan menertibkan warga agar tidak berkumpul-kumpul. "Kami harus tegas. Orang tanpa masker juga kami bakal tegur. Kami enggak bisa melarang mereka untuk tidak datang, yang penting pakai masker, jangan berkerumun. Kami juga bakal kasih masker kalau ada yang tidak pakai masker.”

Angling juga menyampaikan pesan perihal shio kerbau yang jatuh tahun ini. "Kalau shio kerbau kan kuat, mudah-mudahan kerbau itu semua bisa teratasi. Memang kerbau itu ndablek tapi kuat. Harapannya juga kuat menghadapi pandemi ini, karena kami enggak tahu lawannya siapa, jangan nyepelekke," tukasnya.

Sebelumnya Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poewadi menjelaskan selama PTKM, tempat peribadatan sudah diatur. “Saya kira sama [seperti] masjid dan juga gereja ada pembatasan jumlah yang datang di sana agar tidak terjadi kerumunan tempat perayaan Imlek," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

AS Disebut-sebut Bakal Memberikan Paket Senjata ke Israel Senilai Rp16 Triliun

News
| Sabtu, 20 April 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement