Advertisement
Murid Sekolah Belum Masuk Prioritas Vaksinasi Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Dinas Kesehatan Gunungkidul memastikan murid sekolah atau anak-anak belum masuk priortas vaksinasi Covid-19. Selain belum ada instruksi dari Pemerintah Pusat, uji klinis vaksin untuk anak-anak juga belum ada.
Pemerintah telah menargetkan pada Juli mendatang sudah bisa memulai pembelajaran tatap muka. Guna menyukseskan program ini, upaya vaksinasi di lingkup pendidikan juga sudah dimulai. Meski demikian, sasaran baru diberikan kepada tenaga pendidik.
Advertisement
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, proses vaksinasi tahap kedua denga sasaran pemberi layanan publik sudah dimulai sejak minggu lalu. Untuk tahap awal, sektor tenaga pendidik menjadi prioritas mendapatkan vaksin.
“Para guru ini sudah mulai divaksin. Langkah itu, juga sebagai upaya mendukung rencana pembejalaran tatap muka mulai Juli,” kata Dewi kepada Harianjogja.com, Minggu (7/3/2021).
BACA JUGA: Mahfud Beberkan Kenapa Moeldoko Terima Tawaran Jadi Ketum Demokrat
Namun demikian, sambung Dewi, pemberian vaksin masih sebatas tenaga pendidik. Sedangkan untuk murid sekolah, ia belum bisa memastkan kapan vaksinasi bisa diakukan.
Menurut dia, ada beberapa penyebab vaksinasi anak belum bisa dilakukan. Dewi berdalih hingga sekarang belum ada instruksi karena sasaran baru untuk orang dewasa dan lansia. Selain itu, vaksin belum bisa terlaksana karena uji klinis untuk anak-anak juga belum ada.
“Uji klinis ini sangat penting untuk keamanan dalam penggunaan. Hingga sekarang belum ada uji klinisi untuk anak-anak sehingga proses vaksinasi urung dilaksanakan,” katanya.
Untuk uji klinis, Dewi menyerahkan sepenuhnya kepada perusahaan pembuat vaksin. “Setahu saya di Indonesia belum ada. Mungkin yang sudah melakukan uji klinis di luar negeri,” katanya.
Kepala Bidang Pembina Ketenagaan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Tijan mengatakan, untuk vaksinasi sudah mendata 9.419 calon penerima dari kalangan tenaga pendidik. Adapun rinciannya, sebanyak 1.639 guru dari Paud, 1.619 orang merupakan guru TK. Sedangkan sisanya sebanyak 4.872 guru SD dan 1.289 guru SMP.
“Mereka sudah kami data untuk mendapatkan vaksin tahap kedua,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement