Datang ke Sleman, Mahasiswa Harus Kantongi Bukti Sudah Divaksin Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Proses pembelajaran tatap muka di perguruan tinggi diizinkan sejak Instruksi Bupati Sleman No. 07/INSTR/2021 tentang Perpanjangan PPKM Berbasis Mikro di Sleman untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19 ditetapkan sejak 22 Maret lalu.
Hanya saja, mahasiwa yang akan mengikuti proses pembelajaran tatap muka harus membawa bukti sudah divaksin sebelum mengikuti kegiatan luring. "Mahasiswa yang mau belajar dan datang ke Sleman harus membawa bukti sudah divaksin Covid-19," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat jumpa pers di Pemkab Sleman, Kamis (25/3/2021).
Advertisement
Menurut Kustini, kegiatan kuliah tatap muka di perguruan ringgi harus dilakukan secara bertahap. Perguruan tinggi juga diminta menyiapkan pilot project atau percontohan sebelum pembelajaran luring benar-benar dibuka.
BACA JUGA: Program Vaksinasi Ditarget Setahun, Kemenkes: Masih On The Track
Adapun keharusan membawa bukti kartu vaksin, kata Kustini, menjadi salah satu syarat yang ditentukan oleh Pemkab sebelum kegiatan pembelajaran tatap muka digelar di perguruan tinggi. Alasannya, dosen-dosen di pergurunan tinggi sudah diberi vaksin sehingga mahasiswanya juga harus sudah divaksin.
Dengan begitu, diharapkan tidak terjadi lagi penyebaran Covid-19. "Nanti kita instruksikan, mahasiswa yang datang ke Sleman harus membawa bukti sudah divaksin dan tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Untuk proses pembelajaran tatap muka untuk pelajar SD dan SMP, kata Kustini, Pemkab sampai saat ini masih belum mengizinkan. Pemkab masih akan melihat situasi dan perkembangan Covid-19. "Jadi untuk SD dan SMP (tatap muka) masih belum. Kegiatan belajar mengajar yang diperbolehkan secara tatap muka masih terbatas di perguruan tinggi," kata Kustini.
Kabag Organisasi Setda Sleman Anton Sujarwa mengatakan sebelum membuka kuliah tatap muka Satgas Covid-19 perguruan tinggi diminta untuk berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Pemkab Sleman. Hal ini untuk memastikan kuliah tatap muka berjalan sesuai protokol kesehatan.
"Jadi pembelajaran luring di perguruan tinggi harus dilakukan secara bertahap dengan proyek percontohan. Perguruan tinggi harus menyiapkan skenarionya dulu agar pembelajaran tatap muka dapat selaras dengan tujuannya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ini Upaya Kampus Muhammadiyah Mengantisipasi Judol di Kalangan Mahasiswa
- Pilkada 2024, Kampanye Akbar di Sleman Hanya Dilakukan Dua Kali
- Bangun SDM Unggul, Paslon 2 Hasto Wawan Siap Kerja Keras Bangun Sistem Pendidikan Pro Rakyat
- Ketua DPP PDIP Esti Wijayati Sebut Rekam Jejak Hasto-Wawan Baik, Yakin Menangkan Pilkada
- Eko Suwanto Sebut Cawali Jogja Hasto Wardoyo Punya Semangat Melayani Rakyat & Anti Korupsi
Advertisement
Advertisement