Advertisement
Pastikan Prokes Diterapkan, Petugas Awasi Padusan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul memastikan menggelar pengawasan ketat terkait dengan tradisi padusan jelang Ramadan, Senin (12/4/2021) mendatang. Pengawasan ini dilakukan terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19.
“Kami akan berkoordinasi dengan beberapa Satgas Kalurahan dan Kapanewon untuk pengawasan tradisi ini. Intinya, jangan sampai melanggar protokol kesehatan dan menimbulkan kerumunan,” kata Kepala Satpol PP Bantul Yulius Suharta, Rabu (7/4).
Advertisement
Lebih lanjut Yulius mengungkapkan, terkait dengan penegakan dan tindakan sampai pembubaran, Satpol PP masih akan melihat sejauh ini urgensi dan tingkat pelanggaran yang dilakukan. Jika Satgas Kalurahan maupun Kapanewon sudah bisa bertindak dengan mengedepankan persuasif maka, Satpol PP hanya berfungsi membackup.
“Kami menunggu, jika mereka meminta bantuan kami, maka kami akan turun,” ucap Yulius.
Terpisah Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul Annihayah mengatakan jika mengacu kepada SE Bupati Bantul No.452/01184/Hukum tidak ada aturan pelarangan pelaksanaan padusan. Dalam SE yang ditandatangani oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Selasa (6/4) tersebut berisi tentang pelaksanaan ibadah ramadan dan perayaan hari raya Idul Fitri tahun 1442 Hijriyah/Tahun 2021.
“Jadi jika mengacu kepada SE tersebut, kegiatan padusan diperbolehkan. Tapi, harus tetap mengedepankan protokol kesehatan,” kata Annihayah.
Oleh karena itu, Dispar telah menyiapkan sejumlah antisipasi terkait dengan peningkatan jumlah pengunjung yang akan melaksanakan padusan, utamanya di Pantai Parangtritis. Dispar, kata Annihayah bahkan telah mengajukan surat permintaan penambahan personel dari Satpol PP, kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan sampai Pemerintah Kalurahan Parangtritis dan Satgas Covid di tingkat kalurahan serta kapanewon.
“Total ada sekitar 50 personel yang kami siapkan. Ini kami lakukan sebagai upaya agar tidak ada pelanggaran protokol kesehatan dan tidak ada kerumunan saat pelaksanaan padusan,” ungkap Annihayah.
Annihayah mengungkapkan, momen padusan bisa menjadi sarana kebangkitan pariwisata di Bantul. Meski diakui olehnya, jumlah pengunjung pada padusan kali ini tidak akan sebanyak saat libur akhir pekan lalu yang mencapai 14.000 an pengunjung.
“Kemarin hampir mendekati normal. Saat padusan kali ini kami perkirakan pengunjungnya juga akan cukup banyak, meski tidak dibarengi dengan hari libur juga. Yang jelas kami sudah mempersiapkan semua, agar penerapan protokol kesehatan tetap maksimal,” ucap Annihayah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement