Advertisement
Pemkab Sleman Keluarkan Aturan Jam Operasional Usaha Selama Ramadan, Ini Ketentuannya!

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Pemkab mengatur jam operasional usaha dan jasa pariwisata selama masyarakat menjalani ibadah bulan suci Ramadan. Masyarakat dan pelaku usaha diharapkan menyesuaikan dengan ketentuan tersebut.
Berdasarkan SE Bupati Sleman No.451/0881, selama bulan Ramadan dan Idulfitri para pelaku usaha kuliner dan pelaku usaha perdagangan di wilayah Sleman diharapkan ikut menjaga suasana kondusif. "Untuk menjaga suasana yang kondusif, diperlukan pengaturan jam operasional secara khusus bagi para pelaku usaha yang berhubungan langsung dengan kebutuhan pokok masyarakat," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Senin (12/4/2021).
Advertisement
Selama Ramadan dan Idulfitri mulai 13 April hingga 14 Mei 2021, bagi pelaku usaha kuliner baik pedagang kaki lima kuliner, warung rumah makan, restoran, dan semacamnya, dapat mengoperasionakan usaha mulai pukul 02.00 WIB sampai dengan 21.00 WIB. Adapun pelaku usaha warung/toko sembako tradisional, warung/toko kelontong, minimarket local, dan minimarket berjejaring dapat mengoperasionalkan usaha mulai pukul 02.00 WIB sampai dengan 21.00 WIB.
Sementara bagi pelaku usaha supermarket, hypermarket, dan perkulakan dapat mengoperasionalkan usaha mulai pukul 08 00 WIB sampai dengan 21.00 WIB. Untuk pelaku usaha di pasar rakyat dapat mengoperasionalkan usaha sampai dengan pukul 21.00 WIB.
"Selama melakukan operasional usaha wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan menjaga suasana tetap kondusif. Usaha kuliner harus mengemas sedemikian rupa tampilan usahanya dengan mengedepankan toleransi serta menghormati warga yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan," kata Kustini.
Plt Kepala Satpol PP Sleman Susmiarto menambahkan pelaku usaha juga diminta tetap mematuhi substansi Instruksi Bupati Sleman No.08/INSTR/2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro di Sleman untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
"SE ini aturan baru menyesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini. Memang ada kelonggaran operasional bagi pelaku usaha yang diberikan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Misalnya, supermarket boleh buka lebih awal mulai jam 08.00 dari ketentuan sebelumnya jam 10.00. Agar kesempatan belanja lebih lama tujuannya cegah kerumunan," katanya.
Selain SE tersebut, lanjut Susmiarto, Pemkab sejak 7 April lalu juga sudah memberikan sosialisasi kepada pelaku usaha dan jasa pariwisata terkait Perbup 26/2013. Perbup ini, katanya, masih berlaku di mana mengatur operasional usaha hiburan umum seperti karaoke, game senter, salon, spa, panti pijet dan sejenisnya untuk tidak beroperasi pada minggu pertama Ramadan.
"Jadi minggu pertama untuk usaha hiburan tutup dulu. Ketentuan ini sudah kami sosialisasikan. Tentu kami akan melakukan pengawasan dan pemantauan di lapangan," katanya.
Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Usaha Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Nyoman Rai Savitri berharap agar pelaku usaha jasa dan pariwisata dapat mematuhi aturan yang sudah ditetapkan Pemkab. "Monggo dalam bulan suci Ramadan ini mari kita sama-sama menahan dan menjaga diri dengan taat untuk menjalankan protokol kesehatan covid 19," katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Nusron Wahid Larang Alih Fungsi Lahan Pertanian Jadi Pemukiman
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Demo Sopir Truk di Wonosari Gunungkidul Soal Kebijakan Angkutan ODOL, Begini Tuntutannya
- Kegiatan Tirakatan Digelar di Malam 1 Suro di Gunungkidul, Ini Lokasinya
- Wisatawan Jangan Lupa Mampir ke Pasar Beringharjo Jogja, Ada Batik hingga Lupis Cenil
- Peresmian Jembatan Pandansimo Dikabarkan 20 Juli 2025, Ini Kata Satker PJN DIY
- Mubeng Beteng Kraton Jogja Malam 1 Suro Digelar Kamis 26 Juni 2025 Malam, Ini Waktu Acara hingga Syaratnya
Advertisement
Advertisement