Kemarau Tiba, Bagaimana Dampaknya di Gunungkidul?
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul menyebut belum ada lahan yang terdampak kekeringan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan musim kemarau akan berdampak di sektor pertanian. Meski demikian, hingga sekarang belum ada laporan kerusakan atau lahan kering yang diakibatkan kemarau.
Advertisement
BACA JUGA: Tarik Parkir Rp5.000 untuk Motor, Dua Tukang Parkir di Jogja Didenda Rp500.000
“Saya sudah cek bersama-sama dengan Pak Kadis [Kepala Dinas Pertanian dan Pangan] hasilnya tanaman padi masih dapat tumbuh meski pasokan air mulai berkurang,” katanya, Rabu (19/5/2021).
Menurut dia, upaya mitigasi dilakukan dengan membuat surat edaran yang dibagikan ke kelompok-kelompok tani. Isi edaran ini berisi tentang upaya pemelihraan tanaman dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada mulai dari sumur air dalam, embung maupun aliran sungai. “Ada bantuan alat mesin pompa. Ini bisa dimaksimalkan untuk pengairan dengan memanfatkan sungai, embung atau sumur bor,” ujarnya.
Selain itu, petani juga diminta segera memanen padi yang sudah memasuki masa panen. “Untuk masa tanam ketiga, kami juga meminta menanam tanaman yang memiliki usia lebih pendek seperti kacang atau kedelai,” katanya.
Jawatannya juga akan terus melakukan pendataan terhadap lahan pertanian yang terkena dampak dari musim kemarau. “Petugas penyuluh lapangan sudah kami instruksikan dan apabila ada kerusakan, petani juga harus segera melaporkannya,” katanya.
Musim kemarau saat ini sudah mulai berdampak terhadap pertanian di masyarakat. Salah satunya terlihat di Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen. Petani menyedot air sungai untuk pengairan tanaman padi yang dimiliki.
BACA JUGA: Kekerasan Jalanan di Sleman Libatkan Ormas, Satu Orang Tewas
“Tanahnya sudah mulai merekah. Sedangkan usia padi baru sekitar dua bulan sehingga belum bisa dipanen,” kata Talip, salah seorang petani di Kalurahan Kampung.
Menurut dia, apabila kondisi ini terus dibiarkan, tanaman padi akan mati. Oleh karenanya, ia memanfaatkan air sungai untuk mempertahankan agar tanaman padi bisa hidup hingga masa panen tiba. “Kami terpaksa karena memang air sudah sulit didapatkan sehingga air sungai disedot untuk mengaliri sawah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal KA Prameks Selama Libur Nataru, 20 Desember 2024-5 Januari 2025, dari Stasiun Tugu dan Stasiun Kutoarjo
Advertisement
Targetkan Lebih dari 210 Ribu Pengunjung, InJourney Destinations Siapkan Beragam Pelayanan Selama Libur Nataru 2025
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, 20 Desember 2024: Waspada Cuaca Buruk Saat Nataru, Yogya Volley Cup 2024 hingga Soal Penetapan UMK
- Jadwal SIM Keliling Bantul Hari Ini, Jumat 20 Desember 2024, SIM Drive Thru di Satpas Polres Bantul
- Pemkab Sleman Alokasikan Anggaran Rp130 Miliar untuk Penanganan Stunting pada 2025
- BMKG Sebut Sejumlah Kota Besar di Indonesia, Termasuk Jogja Bakal Diguyur Hujan Hari Ini
- Empat Peserta SKB Dipastikan Gagal Lolos CPNS di Pemkab Sleman, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement