Advertisement
Lima Perahu Rusak Dihantam Gelombang 3,5 Meter
Advertisement
Harianjogja.com, TANJUNGSARI – Gelombang setinggi 3,5 meter sempat menerjang kawasan pantai selatan pada Rabu (26/5/2021). Lima perahu di Pantai Baron, Kalurahan Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul dilaporkan mengalami kerusakan di bagian sayap.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Marjono mengatakan, gelombang tinggi di kawasan pantai selatan tidak berlangsung lama karena hanya terjadi pada Rabu pagi. Namun setelah siang, kondisi kembali normal seperti biasanya. “Sekarang sudah aman dan terkendali. Wisatawan juga mulai terlihat bermain di kawasan pantai,” kata Marjono kepada wartawan, Rabu.
Advertisement
BACA JUGA : Hati-Hati! Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Pesisir
Dia menjelaskan, gelombang yang menerjang setinggi 3,5 meter. Secara ketinggian, gelombang ini masih relatif kecil karena di tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai hampir enam meter.
Meski demikian, sambung Marjono, kedatangan gelombang bersamaan dengan air pasang laut maka memberikan dampak. Hasil pendataan dari petugas SAR dilaporkan ada lima perahu milik nelayan di Pantai Baron yang mengalami rusak ringan. Hal ini terjadi karena adanya gesekan antar perahu sehingga menyebabkan kerusakan.
“Tidak parah karena hanya patah di bagian sayap untuk pengaman. Selebihnya tidak ada laporan kerusakan,” katanya.
BACA JUGA : Waspada, Gelombang Tinggi Diperkirakan Terjadi di Pantai
Marjono berharap kepada nelayan tetap waspada dan berhati-hati. Untuk keamanan, ia berjanji akan terus melaporkan perkembangan terkini kondisi di kawasan pantai. “Kami ikuti prakiraan cuaca secara berkala. Apabila ada potensi gelombang tinggi akan disampaikan baik kepada nelayan maupun pengunjung yang datang,” katanya.
Nelayan Pantai Baron, Sumardi menambahkan, kerusakan perahu yang diakibatkan adanya gelombang tinggi pada Rabu pagi sudah dilakukan antisipasi. Meski demikian, upaya yang dilakukan masih belum maksimal. “Kami bersyukur kerusakan tidak parah dan bisa diperbaiki secepatnya,” kata Mardi.
Menurut dia, gelombang tinggit tidak hanya mengakibatkan sejumlah perahu rusak ringan. Pasalnya, banyak nelayan yang menghentikan aktivitas mencari ikan di laut. “Hari ini [kemarin] banyak yang tidak melaut, kalau ada yang nekat hanya satu dua nelayan yang berani,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja dan Tarifnya, Cek di Sini!
- DPRD DIY Setujui Perubahan Propemperda DIY Tahun 2024
- Tol Jogja-Solo Beroperasi Gratis untuk Mudik Lebaran 2024, Ini Ketentuan Mobil Melintas dan Pintu Keluar Masuknya
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
- Stok Darah dan Layanan Donor Darah di PMI Kabupaten & Kota di DIY, Kamis 28 Maret 2024
Advertisement
Advertisement